“Dunia telah menyaksikan bagaimana rezim (Israel) melakukan kekejaman di Gaza dan dalam 11 bulan telah membunuh dengan kejam lebih dari 41.000 orang tak berdosa, kebanyakan wanita dan anak-anak,” ucap presiden Iran, Masoud Pazeshkian.
“Sebagai negara yang telah mengalami genosida, Namibia yakin bahwa Israel baik secara sengaja maupun tindakan sedang melakukan genosida,” Presiden Namibia, Nangolo Mbumba berkata dalam pidatonya.
“Kekerasan yang dialami rakyat palestina merupakan kelanjutan mengerikan dari apartheid Israel yang berlangsung lebih dari setengah abad. Kami warga afrika selatan tahu seperti apa apartheid itu. Kami mati dan menderita di bawah apartheid,” Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, bersimpati.
Perang Israel-Palestina menjadi salah satu konflik yang berusaha diselesaikan oleh bantuan internasional.
Dilansur GENMUSLIM dari trtworld.com pada Kamis, 26 September 2024, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyampaikan dalam pidatonya bahwa PBB sebagai organisasi internasional seharusnya lebih baik dalam menyikapi konflik ini.
“Dewan Keamanan PBB, tunggu apa lagi untuk menghentikan genosida di Gaza, untuk mengatakan cukup terhadap kekejaman ini, kebiadaban ini,” ujarnya.
“Tidak hanya anak-anak tetapi juga sistem PBB sedang sekarat di Gaza. Sebenarnya nilai-nilai yang diklaim Barat untuk dipertahankan sedang sekarat,” tambah presiden Turki tersebut.
Meski belum menjadi anggota penuh, eksistensi Palestina di ruang PBB dan dukungan mayoritas anggota PBB menandakan adanya sedikit kemajuan.***