Benjamin Netanyahu Menegaskan Israel tidak Akan Menarik Pasukan, Hamas: Menganggu Proses Perdamaian

Photo Author
- Senin, 9 September 2024 | 12:55 WIB
Hamas menyebutkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap bersikeras memperhatankan area strategis di perbatasan Gaza-Mesir. (Foto: GENMUSLIM.id/Dok: AA.com)
Hamas menyebutkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap bersikeras memperhatankan area strategis di perbatasan Gaza-Mesir. (Foto: GENMUSLIM.id/Dok: AA.com)

GENMUSLIM.id – Hingga saat ini konflik antara Palestina dan Israel terus bergulir dan semakin berat karena tindakan Benjamin Netanyahu.

Kabar terbaru yang dilansir GENMUSLIM dari Website Anadolu Agency pada Senin, 9 September 2024, Hamas memberikan peringatan pada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Hamas mengungkapkan jika Benjamin Netanyahu menghalangi upaya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan mengatur pertukaran tahanan.

Hamas menyebutkan Benjamin Netanyahu terus bersikeras mempertahankan kontrol atas Koridor Philadelphi, area strategis di perbatasan Gaza-Mesir.

Baca Juga: Abu Ubaida, Mujahid Brigade Al Qassam Hamas Puji Operasi Heroik di Gerbang Al Karamah Melawan Israel

Menurut Hamas, tidak perlu ada proposal baru untuk mencapai kesepakatan dan menyerukan tekanan internasional agar Netanyahu menghormati komitmen yang telah disepakati sebelumnya.

Dalam konferensi pers baru-baru ini, Benjamin Netanyahu menegaskan Israel tidak akan menarik pasukannya dari koridor tersebut,

Dengan alasan rute ini digunakan untuk penyelundupan senjata ke Hamas.

Keberadaan Israel di koridor ini menjadi penghalang utama bagi kesepakatan dengan Hamas, dan juga menjadi sumber ketegangan dengan Mesir.

Hal ini mempersulit tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Baca Juga: Hamas Mengembangkan Strategi Pertempuran Bawah Tanah Serta Jaringan Terowongan di Gaza Untuk Hadapi Israel

Merespons pernyataan Netanyahu, Hamas menuduh Israel mencoba mengganggu proses perdamaian dan menunda penghentian perang.

Hamas juga membantah perlunya usulan baru, mengisyaratkan bahwa tekanan harus diberikan kepada Benjamin Netanyahu untuk menghormati kesepakatan sebelumnya.

Negara-negara seperti Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat telah lama mencoba menengahi negosiasi antara kedua belah pihak, namun belum membuahkan hasil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aisyah Tsabita

Sumber: Anadolu Agency

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X