Dalam wawancara dengan reuters di Gaza tahun 1994, Haniyeh yang dimakamkan di Qatar pada hari Jumat menyatakan bahwa,
Yasin telah mengajarkan bahwa Palestina hanya dapat merebut kembali tanah air yang diduduki melalui senjata yang disucikan dari para prianya dan perjuangan mereka.
“Tidak ada muslim yang mati di tempat tidur sementara Palestina tetap diduduki.” Ucap Haniyeh mengutip Yasin.
Bagi para pendukung Palestina, Haniyeh dan seluruh kepemimpinan Hamas dianggap sebagai pejuang untuk pembebasan dari kependudukan Israel.
Baca Juga: Kabar Terbaru! Hamas Mengangkat Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Baru Setelah Wafatnya Ismail Haniyeh
Haniyeh menuturkan bahwa dia cinta Islam dan tekad kuat pengorbanannya berasal dari Syeikh Ahmad Yasin, tidak akan tunduk kepada Tiran.
Haniyeh menjadi sentral dalam diplomasi Internasional, kelompok Palestina selama konflik berkecamuk di Gaza,
Hingga akhir kematiannya Iran pun menyatakan akan balas dendam kepada Israel. ***