GENMUSLIM.id - Benjamin Netanyahu saat ini mengalami kekhawatiran yang nyata dimana konflik internal di Israel pecah dan keluarnya surat penangkapan dari ICC.
Konflik internal mulai muncul dimana masyarakat sipil meminta Benjamin Netanyahu untuk melakukan gencatan senjata dan melakukan pertukaran tawanan perang.
Sedangkan sayap kanan Israel menginginkan peperangan terus berlanjut bahkan mengancam akan membubarkan pemerintahan Israel.
Tentu ini menjadi kekhawatiran karena jika terjadi maka Benjamin Netanyahu dengan mudah akan ditangkap oleh ICC.
Baca Juga: Apakah Kematian Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh Berpengaruh Terhadap Perundingan Gencatan Senjata
Dalam sidangnya 19 Mei 2024, ICC resmi keluarkan surat penangkapan kepada pemimpin Israel yakni Benjamin Netanyahu atas kejahatan perang yang dilakukannya di Gaza, Palestina.
Tidak sampai itu Minggu ini juga tentara Israel juga diduga melakukan pelecehan dan penyiksaan terhadap tawanan perang Palestina.
Kejadian memicu masyarakat sipil Israel menyerang Sde Teiman dan membuat Sayap kanan Israel marah atas tuduhan tersebut.
Publik mulai menyoroti perpecahan antara pejabat politik dan keamanan Israel.
Dilansir GENMUSLIM dari Al-Jazeera pada Sabtu, 3 Agustus 2024, menyebutkan bahwa terbunuhnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran.
Dan Komandan Senior Hizbullah Fuad Shukr di Beirut berdampak positif bagi Benjamin Netanyahu karena membangkitkan kembali dukungan yang mulai menghilang.
Sehari kematian Ismail Haniyeh, Israel merilis bukti bahwa mereka berhasil membunuh Komandan Militer Hamas, Mohammed Deif dalam serangan di Gaza pada tanggal 13 Juli 2024 lalu.
''Pembunuhan Haniyeh sangat bagus untuk kredibilitas politik dan keamanan Netanyahu," kata Hugh Lovatt, pakar Israel-Palestina untuk Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa, kepada Al Jazeera.