Netanyahu juga menegaskan bahwa Amerika dan Israel harus berdiri bersama, "Karena ketika kita berdiri bersama, sesuatu yang sangat sederhana terjadi, kita menang, mereka kalah!"
Hal ini sangat kontras dengan bukti-bukti yang tampak bahwa pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina.
Israel juga menghancurkan infrastruktur sipil di daerah kantong itu dan menewaskan ratusan jurnalis, pekerja medis, hingga anggota staf PBB.
Sementara itu, di luar gedung US Capitol dan di seluruh pusat kota Washington DC, ribuan aktivis pro-Palestina dan anti-perang dari seluruh negeri turun ke jalan.
Mereka berbondong-bondong untuk menunjukkan kemarahan mereka terhadap perang Israel di Gaza.
Pusat kemarahan mereka tak lain adalah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mereka tuduh memimpin genosida terhadap warga Palestina di Gaza.***