GENMUSLIM.id - Perang Yang terjadi di Palestina telah berlangsung hampir 9 bulan lamanya. Namun sampai saat ini belum ada tanda tanda Israel akan berhenti menyerang Gaza, Palestina.
Tidak hanya menyerang, menguasai, mengebom tanah Palestina, Isreal juga diketahui memblokir semua jenis bantuan kemanusiaan setelah jalur Rafah berhasil dikuasai.
Rafah adalah satu satunya wilayah Palestina yang saat ini diketahui berbatasan lansung dengan Mesir. Namun sejak dikuasai semua jenis bantuan sangat dibatasi untuk masuk.
Berita terbaru juga menyebutkan bahwa pelabuhan apung yang dibuat Amerika Serikat juga ditarik kembali karena rusak akibat gelombang.
Dan satu satunya cara untuk mengirim bantuan ke rakyat Palestina adalah dengan jalur udara dan nantinya semua bantuan akan diterjunkan ke bawah.
Tidak hanya bantuan pangan dan obat obatan yang sulit masuk ke Palestina bahkan alat pembersih seperti sabun juga dilarang masuk.
Dilansir GENMUSLIM dari Quds News Network, 15 Juli 2024 menyebutkan bahwa Israel melarang masuknya bahan bahan pembersih atau produk kebersihan hampir 2 bulan lamanya.
Pasar pasar di Palestina juga telah kehabisan barang-barang penting untuk mengatasi kebersihan. Seperti sampo, sabun, deterjen, disinfektan dan pasokan turun hingga 90%.
Larangan ini membuat kehidupan 2 juta warga Gaza terancam terkena penyakit kulit. Larangan ini muncul karena Israel tidak sengaja menghancurkan infrastruktur sanitasi di Palestina.
Ini membuat lingkungan tidak layak di huni dan memperburuk kesehatan. Kamp Kamp pengungsian harus diketahui dikelilingi sampah dan limbah.
Kebersihan yang tidak terawat membuat penyakit kulit kerap menular dan penyakit Hepatitis A menyebar secara cepat karena.
Baca Juga: Dihadapan NATO Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez Serukan Hak Palestina Sama Seperti Ukraina
Larangan masuknya bahan pembersih ke Palestina adalah satu bentuk pelanggaran hukum Humaniter Internasional. Bahan pembersih adalah salah bentuk pasokan penting selama perang.
