Konflik Israel-Palestina Hari Ini: Yahudi Ultra Ortodox Tolak Perintah Wajib Militer Pemerintah

Photo Author
- Jumat, 12 Juli 2024 | 19:09 WIB
Yahudi ultra Ortodoks menolak seruan wajib militer di tengah konflik Israel-Palestina  ((Foto: Genmuslim.id/dok Instagram @apnews))
Yahudi ultra Ortodoks menolak seruan wajib militer di tengah konflik Israel-Palestina ((Foto: Genmuslim.id/dok Instagram @apnews))

Gurion berharap untuk tetap menghidupkan pengetahuan suci dan tradisi yang hampir musnah akibat Holocaust.

Meski beberapa laki-laki kelompok ultra-Ortodox melakukan wajib militer, tapi sebagian besar dari mereka tidak melakukannya.

Kelompok ultra-Ortodox Tolak Wajib Militer

Penghapusan pengecualian wajib militer bagi kelompok ultra-Ortodox telah menjadi wacana yang dibicarakan sejak lama.

Banyak warga Israel yang merasa keberatan akan kebijakan yang berat sebelah tersebut.

Baca Juga: INFO TERBARU! Kabar Palestina, AS Cabut Penangguhan BOM Dahsyat 500 Pon yang Akan dikirim Ke Israel

Pasalnya, pajak yang mereka bayar juga digunakan untuk subsidi kaum Haredim dalam melakukan studi agama.

Hal ini tentu menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Mereka diharuskan mengikuti wajib militer, juga membayar pajak untuk yang tidak ikut wajib militer.

Beberapa waktu yang lalu, pemerintah mengeluarkan rancangan UU yang menghapuskan pengecualian wajib militer bagi kelompok Haredim.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengesahkan wajib militer untuk 3.000 Haredim.

Pada akhir Juni, Mahkamah Agung Israel menyetujui kebijakan tersebut dan akan menghentikan semua subsidi dana untuk lembaga-lembaga yang menolak keputusan tersebut.

Baca Juga: Tegas! Brazil Ambil Langkah Nyata Membuka Perdagangan Bebas dengan Palestina, Bukti Tolak Penjajahan Israel

Keputusan tersebut tentu menimbulkan kemarahan di kalangan kelompok ultra-Ortodox.

“Negara yang merekrut yeshiva (sekolah agama Yahudi) tidak berhak untuk ada,” tanggap Rabbi Van Laudau.

Dikutip GENMUSLIM dari Quds News pada Jumat, 12 Juli 2024, ketua rabi Sephardi Israel menyatakan ketidaksetujuannya tentang hal itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: Reuters, Quds News Network

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X