Selain itu konferensi ini menyoroti perlunya kerja sama antara Liga Arab dan Organisasi Kerjama Islam (OKI) untuk mengembangkan dan mengintegrasikan mekanisme boikot Islam dengan boikot Arab dan Internasional.
Konferensi tersebut juga menyerukan FIFA dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk melarang Israel berpartisipasi dalam acara olahraga, mengingat tindakan penghancuran dan genosida yang terus berlangsung di jalur Gaza.
Boikot olahraga diharapkan bisa menambahkan tekanan tambahan bagi Israel.
Keputusan Liga Arab ini memiliki implikasi luas baik secara ekonomi maupun geopolitik. Secara ekonomi boikot ini dapat memperburuk isolasi Israel di pasar global dan meningkatkan tekanan terhadap perusahaan multinasional untuk memilih pasar Arab yang besar atau kebijakan mereka di Israel.
Boikot ini akan berdampak signifikan pada sektor teknologi tinggi, dimana Israel industry yang sangat maju.
Jika perusahaan-perusahaan teknologi tinggi Arab dan Islam memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan Israel ini dapat melambat inovasi dan pertumbuhan keduanya.
Keputusn ini juga berpotensi mempengaruhi hubungan antara negara-negara Arab dan sekutu internasional mereka terutama Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat yang secara historis mendukung Israel.
Baca Juga: Tolak Israel Ikut Olimpiade Paris 2024, Petisi Dilayangkan, Jumlah Tanda Tangan Terus Bertambah!
Boikot ini bisa dilihat sebagai tantangan langsung terhadap kebijakan luar negri negara pendukung Israel dan bisa menimbulkan ketegangan diplomatik.
Boikot Liga Arab terhadap perusahaan Israel merupakan langkah strategis sebagai upaya untuk mendukung Palestina dan menentang terhadap kolonialisme Israel, serta melawan pelanggaran hak asasi manusia.***