Pemerintah sebelumnya melarang pria memiliki jenggot karena dinilai termasuk ke dalam kelompok radikal.
Aturan-aturan anti-Islam semacam ini bermunculan sejak Emomali Rahmon memimpin Tajikistan mulai tahun 1994 lalu.
Presiden negara mayoritas Muslim itu ingin agar Tajikistan menjadi negara yang sekuler.
~Kenapa Tajikistan Larang Pemakaian Jilbab?
Sebelum disahkannya undang-undang larangan hijab dan “pakaian asing” ini, pemerintah telah membuat undang-undang yang melarang pakaian islami dan rok mini gaya barat pada 2007.
Larangan ini turut berimbas pada larangan hijab bagi pelajar dan meluas ke semua institusi publik.
Mantan juru bicara Misi Pengamat PBB di Tajikistan melaporkan, bahwa meningkatnya pembatasan agama di negara tersebut dalam satu dekade terakhir.
Terjadi karena meningkatnya religiusitas di kalangan masyarakat umum di Tajikistan setelah pecahnya Uni Soviet.
Banyak bermunculan masjid-masjid baru, kelompok belajar agama Islam, dan lebih banyak masyarakat yang mengenakan pakaian bergaya Islami.
Baca Juga: Lakukan Tips Sehat Saat Sarapan Pagi Ala dr. Zaidul Akbar, Biar Melek Dan Semangat Di Pagi Hari
Pada saat yang sama, kelompok bersenjata Islam juga aktif di wilayah perbatasan Tajikistan dan Afghanistan, seiring konflik Afganistan-Amerika Serikat pasca kasus 911.
Namun, sejumlah analis berpendapat, bahwa ancaman dari Islam radikal terlalu dibesar-besarkan di banyak negara Asia Tengah, termasuk Tajikistan.
Selain itu, praktik hidup Islami sebetulnya sudah diterapkan masyarakat di Tajikistan sejak lama.
Bahkan saat negara tersebut masih tergabung dalam pemerintahan Soviet dan telah menjadi budaya dan tradisi lokal.***