Tajikistan, Negara Dengan Mayoritas Muslim, Namun Presiden nya Melarang Pemakaian Hijab, Lalu Apa Alasannya?

Photo Author
- Jumat, 28 Juni 2024 | 09:24 WIB
Presiden Tajikistan,Emomali Rahmon, yang Larang Atribut Islam. (Foto: Genmuslim.id / dok. Instagam@tajikistan__news)
Presiden Tajikistan,Emomali Rahmon, yang Larang Atribut Islam. (Foto: Genmuslim.id / dok. Instagam@tajikistan__news)

GENMUSLIM.id – Negara Tajikistan baru-baru ini mengesahkan undang-undang larangan hijab dan pakaian asing bagi budaya nasional negara tersebut, khususnya yang berhubungan dengan Islam.

Dikutip GENMUSLIM dari [email protected], Jumat, 28 Juni 2024. Undang-undang larangan hijab dan pakaian asing.

Ini telah disahkan sejak 8 Mei 2024 oleh Majelis Rendah Parlemen (Majlisi Namoyandagon) dan disetujui oleh Majelis Tinggi (Majlisi Milli) pada 19 Juni 2024.

Baca Juga: Tata Cara dan Bacaan Doa Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap dengan Keutamaannya, Simak Disini

Inti dari undang-undang tersebut adalah pelarangan impor, penjualan, promosi, pemakaian pakaian yang dianggap asing bagi budaya nasional Tajikistan.

Undang-undang tersebut melarang hijab, penutup kepala yang dikenakan oleh wanita muslim, pakaian lain yang berhubungan dengan Islam.

Hingga larangan perayaan menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Bagi yang melanggar undang-undang ini maka akan dikenakan denda mulai dari 7.920 somoni atau sekira Rp12 juta hingga 39.500 somoni atau sekira Rp60 juta menggunakan kurs saat ini.

Undang-undangan pelarangan hijab dan pakaian yang berhubungan dengan Islam tersebut menimbulkan perdebatan publik Tajikistan.

Baca Juga: Baru Belajar Jadi Ibu? Yuk Bunda Kenali X Isyarat Bayi Lapar yang Sering Diabaikan, Jangan Sampai Nggak Peka

Sebab, 90 persen populasi di Tajikistan merupakan muslim.

Tajikistan menjadi sorotan usai kembali menerapkan aturan anti-Islam dengan meloloskan undang-undang yang melarang penggunaan hijab, pekan lalu.

Pemerintah beralasan larangan penggunaan hijab ditetapkan "demi melindungi nilai-nilai budaya nasional" dan "mencegah takhayul serta ekstremisme."

Ini bukan kali pertama Tajikistan menerapkan aturan anti-Islam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Elison Parsaulian Nainggolan

Sumber: [email protected]

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X