3 Indikator Kesuksesan Haji 2024 Menurut Menag Yaqut Cholil Chomas, No 3 Terkait Mobilisasi Jamaah Loh!

Photo Author
- Rabu, 19 Juni 2024 | 21:30 WIB
Ilustrasi Haji 2024 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Fadhillah Hafizhan M)
Ilustrasi Haji 2024 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Fadhillah Hafizhan M)

GENMUSLIM.id – Pelaksanaan haji 2024 telah mendapatkan evaluasi dari berbagai pihak, termasuk Menteri Agama Yaqut Cholil Chomas.

Dikutip Genmuslim.id dari Kemenag RI pada Rabu 19 Juni 2024, Gus Men sapaan akrab Menteri Agama, ia menilai penyelenggaraan haji 2024 berjalan dengan sukses.

Ada tiga indikator dalam menilai kesuksesan dari penyelenggaraan haji 1445H.

Pertama, pelayanan jamaah haji Indonesia pada fase kedatangan berjalan lancar. Kuota haji regular sebanyak 213.320 jamaah terserap optimal, hanya ada 45 jamaah yang tidak bisa digantikan karena proses visa sudah ditutup.

Baca Juga: Seputar Haji 2024, Begini Apresiasi Para Jamaah kepada Para Petugas: Semua Lancar dan Kondusif

“Angka kuota tidak terserap yang terkecil dalam lebih 10 tahun penyelenggaraan ibadah haji,” sebut Gus Men.

Kedua, proses pelayanan jamaah haji Indonesia pada fase kedatangan juga berjalan lancar, baik di Madinah dan Mekkah.

“Jamaah bisa mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk pelindungan jamaah, dan bimbingan ibadah,” ucap Gus Men.

Gus Men menekankan Indonesia adalah negara pengirim jamaah haji terbesar di dunia sehingga tidak mudah dalam mengatur.

“Layanan fast track untuk kali pertama di tiga embarkasi: Jakarta, Solo, dan Surabaya juga berjalan lancar. Layanan katering bahkan bisa tetap diberikan hingga jelang puncak haji, ini terakhir diterapkan pada 2022,” ungkapnya.

Baca Juga: Informasi Haji 2024, PPIH: Ada 121 Jamaah Indonesia Meninggal Dunia, Ini Solusi Pemerintah Saat Ibadah Arafah

Ketiga, proses haji berjalan lancar. Ikhtiar mitigas dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Saudi berhasil memperlancar proses pergerakan jamaah haji dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina melalui skema skema murur.

“Skema murur atau melintas di Muzdalifah banyak mendapatkan apresiasi. Jamaah bisa diberangkatkan lebih awal pukul 07.37 WAS sudah tidak ada di Muzdalifah. Ini patut disyukuri,” kata Gus Men.

Gus Men menambahkan ada beberapa dinamika di Mina menjadi evaluasi yaitu wilayah mina yang sangat terbatas dengan kuota 213.320 jamaah, sehingga ruang yang tersedia kurang dari 0,8meter persegi per orang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Kemenag

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X