Ada yang Baru! Seni Monumental, Biennale Seni Islam Kedua Di Jeddah Merayakan Kecantikan Warisan dan Inovasi

Photo Author
- Rabu, 12 Juni 2024 | 06:41 WIB
Biennale pertama bertajuk  (Foto: GENMUSLIM.ID/Dok: ARAB NEWS)
Biennale pertama bertajuk (Foto: GENMUSLIM.ID/Dok: ARAB NEWS)

GENMUSLIM.id –Tanggal resmi telah diumumkan untuk perhelatan seni monumental yang ditunggu-tunggu, Biennale Seni Islam kedua yang diselenggarakan oleh Yayasan Diriyah Biennale.

Acara yang menggabungkan keindahan seni Islam dari masa lalu dengan inovasi seni kontemporer akan digelar mulai dari tanggal 25 Januari hingga 25 Mei 2025.

Lokasi yang dipilih untuk perayaan ini adalah Terminal Haji Barat yang megah, yang berada di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah.

Baca Juga: Heboh! Berkat Visi 2030, Dunia hiburan Arab Saudi Membuat Destinasi Impian Baru, Sebuah Taman Air

Biennale Seni Islam merupakan satu-satunya acara seni dua tahunan yang secara eksklusif didedikasikan untuk menghormati dan mempromosikan kekayaan seni dari peradaban Islam.

Sebagai pionir dalam bidangnya, biennale ini telah menarik perhatian global dengan kesuksesan acara sebelumnya yang berjudul "Umpan Awal", yang berhasil menarik lebih dari 600.000 pengunjung dari berbagai penjuru dunia.

Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi acara ini untuk melanjutkan perjalanannya dalam mengeksplorasi tema seni Islam dengan lebih mendalam.

Biennale kali ini akan menjadi panggung bagi penggabungan artefak sejarah dengan karya seni kontemporer yang inovatif, termasuk instalasi-instalasi yang spesifik untuk lokasi.

Tim di balik perhelatan ini dipimpin oleh sejumlah pakar ternama dalam bidang seni dan sejarah. Di antaranya adalah Amin Jaffer, seorang ahli dalam pertemuan budaya Eropa dan Asia, yang kembali mengambil peran sebagai direktur Koleksi Al-Thani.

Baca Juga: 10 Tahun Setelah Tragedi Jatuh ke Tangan Daesh. Mosul Irak Kembali Hidup Hadirkan Kebangkitan dan Harapan Baru

Bersama dengan Jaffer, ada Julian Raby, seorang sarjana yang memiliki pengalaman luas dalam seni dan arsitektur Islam, serta Abdulrahman Azzam, seorang penulis dan sejarawan yang juga berperan sebagai penasihat senior dalam biennale sebelumnya.

Tak ketinggalan, seniman kontemporer asal Arab Saudi, Muhannad Shono, juga turut berkontribusi sebagai kurator.

Karya-karya Shono, yang menggali tentang spiritualitas dan peran imajinasi dalam membentuk realitas, menambah warna unik dalam pameran ini.

Dalam upaya untuk memastikan kesuksesan acara ini, tim kuratorial diperluas dengan kehadiran para ahli lainnya, termasuk Masa Al-Kutoubi, Rizwan Ahmad, Heather Ecker, Marika Sardar, Joanna Chevalier, Amina Diab, Sarah Al-Abdali, Bilal Badat, Faye Behbehani, dan Wen Wen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elison Parsaulian Nainggolan

Sumber: Arab News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X