Bentrok di Depan Mata? Ribuan Polisi Siaga di Yerusalem untuk Pawai Hari Bendera Membuat Ketegangan Meningkat

Photo Author
- Jumat, 7 Juni 2024 | 06:43 WIB
Aktivis sayap kanan Israel bentrok dengan jurnalis lepas Palestina Saif Kwasmi di kota tua Yerusalem, 5 Juni 2024 (Foto: GENMUSLIM.ID/Dok: ARABNEWS)
Aktivis sayap kanan Israel bentrok dengan jurnalis lepas Palestina Saif Kwasmi di kota tua Yerusalem, 5 Juni 2024 (Foto: GENMUSLIM.ID/Dok: ARABNEWS)

GENMUSLIM.id - Ribuan polisi Israel dikerahkan di jalan-jalan Yerusalem menjelang prosesi tahunan Hari Bendera yang menandai penaklukan Israel atas Yerusalem Timur pada tahun 1967.

Pawai ini, yang sering kali memicu bentrokan antara pengunjuk rasa dan warga Palestina, diadakan di tengah ketegangan yang semakin meningkat akibat perang di Gaza yang telah berlangsung hampir sembilan bulan.

Puluhan ribu pengunjuk rasa yang membawa bendera Israel berwarna biru dan putih diperkirakan akan berparade melalui jalan-jalan sempit Kota Tua.

Baca Juga: Gempar! Muhammadiyah Alihkan Dana Amal Usahanya Sebesar 13 Triliun dari BSI, Bagaimana Kronologinya?

Di mana banyak pemilik toko Palestina memilih menutup bisnis mereka karena takut akan kekerasan rasial.

Lebih dari 3.000 polisi dikerahkan untuk menjaga keamanan dan "menjaga rutinitas kehidupan semaksimal mungkin," menurut juru bicara kepolisian Israel.

"Warga Israel yang melintasi Israel dengan bendera Israel bukanlah hal yang menghasut, itu hanya hari libur nasional yang akan berlangsung," ujar juru bicara tersebut.

Israel menganggap seluruh Yerusalem, termasuk Yerusalem Timur, yang direbutnya dalam Perang Timur Tengah tahun 1967.

Serta dianeksasi dalam sebuah tindakan yang tidak diakui secara internasional, sebagai ibu kota negara Yahudi yang "abadi dan tidak terbagi."

Baca Juga: 6 Penemuan Peninggalan Nabi dan Rasul yang Harus Kamu Ketahui, Nomor 5 Bisa Dilihat Dalam Masjid Ini

Namun, warga Palestina melihat pawai tersebut sebagai provokasi terang-terangan yang bertujuan untuk melemahkan klaim mereka atas Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara merdeka di masa depan.

Tahun lalu, pawai tersebut diwarnai dengan teriakan slogan-slogan seperti "Matilah Orang Arab!" oleh sekelompok pemuda Yahudi.

Hal tersebut menambah ketegangan di Kota Tua Yerusalem, yang merupakan rumah bagi beberapa situs paling suci bagi agama Yahudi, Muslim, dan Kristen.

Ketiga komunitas ini hidup berdekatan di antara gang-gang sempit kota tersebut, sering kali menjadi titik api konflik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Elison Parsaulian Nainggolan

Sumber: Arab News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X