Dia menyebutkan bahwa ada pihak-pihak di sekitar Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei yang mungkin ingin menyingkirkan Raisi untuk membuka jalan bagi putra Khamenei, Mojtaba Khamenei, menjadi pemimpin selanjutnya.
Sebuah laporan dari Financial Times baru-baru ini mengindikasikan bahwa ada upaya diam-diam untuk memilih Pemimpin Tertinggi baru dan menghindari Raisi dari posisi tersebut.
Dalam politik dan sejarah, konspirasi internal bukanlah hal yang baru. Banyak pemimpin yang diincar oleh orang-orang dekat mereka sendiri.
Jika Raisi naik ke kekuasaan tertinggi, kemungkinan besar akan menggantikan banyak pejabat lama dengan orang-orangnya sendiri, yang dapat mengancam kepentingan para pejabat yang sudah lama berkuasa.
Oleh karena itu, kelompok yang mendukung Mojtaba Khamenei mungkin melihat Raisi sebagai ancaman.
Zahrani juga mengakui bahwa insiden ini mungkin saja murni kecelakaan.
Baca Juga: Bagaimana Langkah Iran Selanjutnya Pasca Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Ebrahim Raisi?
Mengingat kondisi teknis helikopter dan sanksi yang telah membuat Iran sulit untuk memperbarui armada pesawatnya, kemungkinan teknis selalu ada.
Pesawat Iran sering kali kekurangan perawatan dan teknologi terbaru, yang dapat menyebabkan kecelakaan seperti ini, terutama dalam kondisi cuaca buruk.
Namun, meski kemungkinan kecelakaan teknis itu ada, Zahrani lebih cenderung pada teori konspirasi internal.
Zahrani juga mencatat bahwa setelah insiden tersebut, Hamas di Gaza segera mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan simpati dan solidaritas dengan Iran, menandakan hubungan dekat antara kedua pihak.
Kejadian ini tentunya akan menambah ketegangan di kawasan Timur Tengah, dengan banyak pihak yang terus mengamati perkembangan situasi ini.
Hingga saat ini, Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei masih menjadi tokoh paling berpengaruh di Iran, dan insiden ini mungkin tidak segera mengubah dinamika kekuasaan di negara tersebut.
Sementara itu, berbagai spekulasi akan terus berkembang, menunggu bukti lebih lanjut tentang siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi.
Hingga kebenaran terungkap, semua kemungkinan tetap terbuka, dan Iran akan terus menjadi pusat perhatian dunia dalam menyelesaikan misteri ini. ***