GENMUSLIM.id - Sutradara film veteran Palestina Rashid Masharawi berada di luar negeri ketika perang Gaza pecah tahun lalu.
Sehingga ia memutuskan untuk menyerahkan kamera tersebut kepada pembuat film lain yang masih berada di wilayah Palestina yang terkepung.
Itulah kisah mengenai konflik Palestina karya sutradara Rashid Masharawi, yang dipresentasikan di Festival Film Cannes di Prancis.
“Mereka berjuang untuk melindungi kehidupan mereka, keluarga mereka, untuk mencari makanan, untuk kayu untuk membuat api,” kata Masharawi.
Hasilnya adalah kumpulan film pendek berjudul "Ground Zero" yang menceritakan pemboman Israel di Gaza dan bencana kemanusiaan yang terjadi dari sudut pandang warga sipil di lapangan.
Dalam salah satu kasus, seorang ibu yang menjadi pengungsi akibat konflik memasukkan putrinya ke dalam ember putih besar dan, dengan teko kopi Turki yang bersih, dengan lembut menuangkan air ke tubuhnya untuk memandikannya.
Dalam foto lain, seorang pria menceritakan penderitaannya selama 24 jam di bawah reruntuhan setelah bangunan tempat dia berada runtuh.
Masharawi mengarahkan 20 tim di Gaza dari luar negeri –– sebuah proses yang ia gambarkan sebagai "sangat, sangat, sangat sulit".
“Terkadang kami perlu menunggu satu minggu hingga 10 hari hanya untuk bisa berhubungan dengan seseorang, atau sekadar memiliki internet untuk mengunggah materi,” kata Masharawi, yang lahir di Gaza.
Di lain waktu, tim sibuk mencari tenda, mencari insulin untuk ibu direktur, atau "ambulans untuk menyelamatkan beberapa anak".
Film-film tersebut merupakan bagian dari beberapa pemutaran cerita Palestina di festival tersebut, termasuk drama pengungsi yang berlatar di Athena karya Mehdi Fleifel, "To A Land Unknown".
'Penjaga gerbang'