Kapal Tanker Minyak Berbendera Panama Yaman Diserang di Laut Merah, Solidaritas dengan Palestina Menjadi Pemicu

Photo Author
- Senin, 20 Mei 2024 | 21:54 WIB
Orang-orang mengacungkan senjata, ketika pengunjuk rasa, terutama pendukung Houthi, berunjuk rasa untuk menunjukkan dukungan bagi Palestina di Jalur Gaza, di Sanaa, Yaman, pada 1 Maret 2024 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: ALARABIYANEWS)
Orang-orang mengacungkan senjata, ketika pengunjuk rasa, terutama pendukung Houthi, berunjuk rasa untuk menunjukkan dukungan bagi Palestina di Jalur Gaza, di Sanaa, Yaman, pada 1 Maret 2024 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: ALARABIYANEWS)

GENMUSLIM.id - Perairan Laut Merah kembali menjadi saksi kekisruhan, ketika sebuah kapal tanker minyak berbendera Panama menjadi korban serangan di dekat kota pelabuhan Mokha di Yaman pada hari Sabtu, 18 mei 2024.

Informasi yang diperoleh dari perusahaan keamanan Inggris, Ambrey, mengindikasikan bahwa kapal tersebut diserang dengan rudal, yang menyulut kebakaran hebat sekitar 10 mil laut barat daya Mokha.

Meskipun terkena serangan, kapal tersebut berhasil menerima bantuan, dengan salah satu unit kemudi masih berfungsi, demikian Ambrey mengutip dalam laporannya kepada tim media ALARABIYA NEWS yang dilansir GENMUSLIM, Selasa, 21 Mei 2024, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Kelompok militan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman diduga menjadi pelaku di balik serangan tersebut.

Baca Juga: Heboh! Warga Perancis Menuntut Presidennya untuk Segera Mengakui Negara Palestina Tanpa Penundaan

Mereka menggunakan jalur air komersial sebagai sasaran dalam aksi protes mereka terhadap perang yang tengah berlangsung di Gaza, Palestina.

Ambrey menyarankan kapal-kapal lain di sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan, menyadari risiko serangan yang mengancam di perairan tersebut.

Di sisi lain, badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) melaporkan bahwa sebuah kapal lain di Laut Merah juga mengalami serangan, meskipun hanya mengalami kerusakan ringan.

"Kapal dan awaknya selamat dan melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya," demikian pernyataan UKMTO, menggambarkan insiden tersebut yang terjadi 98 mil laut selatan pelabuhan Hodeidah, Yaman.

Serangkaian serangan Houthi di Laut Merah telah menimbulkan gangguan terhadap arus perdagangan global, memaksa perusahaan-perusahaan untuk merombak rute pelayaran mereka menjadi jalur yang lebih panjang dan lebih mahal melalui sekitar Afrika Selatan.

Baca Juga: ISRAEL OUT! FIFA Melakukan Pertemuan Darurat, AFC Mendukung Palestina, Netizen Indonesia ‘Ini Soal Kemanusiaan’

Sebagai respons terhadap serangan-serangan tersebut, Amerika Serikat dan Inggris telah meluncurkan operasi-operasi militer yang bertujuan untuk menanggapi ancaman dari kelompok Houthi, menjadikan situasi ini sebagai perhatian serius dalam dinamika geopolitik di kawasan tersebut.

Komunitas internasional perlu memperhatikan secara mendalam eskalasi ketegangan di Laut Merah, karena perairan tersebut memiliki dampak langsung pada kestabilan dan perdagangan global.

Dalam konteks ini, langkah-langkah diplomatik dan strategis diperlukan untuk memastikan perlindungan terhadap jalur perdagangan internasional dan menjaga kedamaian di kawasan yang terus menderita akibat konflik yang tak kunjung reda.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: ALARABIYA NEWS

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X