GENMUSLIM.id – Perang di Palestina yang sudah mencapai bulan ketujuh sepertinya akan menemui akhirnya, ketika Hamas akhirnya menyetujui proposal gencatan senjata.
Perundingan demi perundingan Hamas lakukan bersama dengan para mediator yaitu Qatar dan Mesir sedangkan Israel ditemani oleh Amerika Serikat.
Hamas sejak awal sudah memberikan jawaban jelas dan tegas dalam setiap perundingan bahwa isi dari proposal gencatan senjata milik mereka adalah keinginan seluruh rakyat Palestina, khususnya di Gaza.
Bagi Hamas yang terpenting adalah kebebasan bagi rakyatnya, maka mereka akan terfokus pada apa yang diinginkan rakyat.
Itulah mengapa dalam setiap perundingan mereka menekankan gencatan senjata permanen tidak lagi yang bersifat sementara, karena hal itu hanya membuat rakyat semakin menderita.
Beberapa tuntunan Hamas dalam proposal gencatan senjata yaitu menjaga hak-hak rakyat Palestina, menjamin penghentian total agresi, penarikan pasukan militer Israel dari seluruh wilayah Jalur Gaza,
Pemulangan para pengungsi ke rumah-rumah mereka serta menerapkan rekonstruksi dan bantuan bagi rakyat Palestina.
Setelah semua ini terlaksana baru kemudian Hamas akan membahas masalah pertukaran tahanan.
Namun ternyata, keinginan Hamas tidak sama dengan keinginan Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel.
Di saat perundingan sedang dibahas dan Hamas menyetujui proposal gencatan senjata terbaru, Benjamin Netanyahu justru mengarahkan militer Israel untuk menyerang Rafah.
Tidak hanya membom dan menembaki Rafah, militer Israel juga menutup perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dengan Mesir.