Namun sebelum Paludan, kelompok organisasi Hentikan Islamisasi Norwegia Lars Thorsen, sudah lebih dulu melakukannya.
Di tahun 2019 organisasi ini merobek dan meludahi Al Quran serta menyeretnya dengan tali seperti seekor anjing.
Ketiga, Belanda. Negara berikutnya yang melakukan aksi bakar Alquran terdapat di Belanda.
Politisi sayap kanan Belanda sekaligus pemimpin kelompok Patriotic Europeans Against the Islamization of The West (PEGIDA), Edwin Wagensveld.
Membakar dan membagikan sobekan Al Quran di depan gedung parlemen di Den Haag.
Wagensvled mengklaim bahwa aksinya merobek dan membakar Al Quran memperoleh izin dari otoritas kota Den Haag.
Dalam akun sosial media pribadinya, Wagensveld memperlihatkan sebuah surat yang ditandatangani wali kota Den Haag, Jan van Zanen.
Keempat, negara terakhir yaitu Inggris.
Pembakaran Al Quran di Inggris terjadi sekitar bulan September pada tahun 2010.
Pelaku pembakaran berdalih bahwa pembakaran Al Quran yang ia lakukan adalah untuk memperingati serangan teroris 11 September.
Namun, berbeda dengan tiga negara sebelumnya, dikutip dari NBA, enam orang yang melakukan pembakaran Al Quran ini ditangkap oleh kepolisian setempat.
Di Inggris, aksi bakar Alquran ini dianggap rasis dan mengumbar kebencian. ***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, mau mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ikuti saluran Genmuslim.id di WhatsApp: disini atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.