GENMUSLIM.id – Setelah hampir 200 hari lebih perang di Gaza terjadi, Israel kini disebut tidak hanya melakukan genosida tapi juga melakukan skolastisida (scholasticide).
Skolastisida merupakan istilah atas pemusnahan sistem pendidikan secara sistematis melalui penangkapan dan pembunuhan guru, siswa, staf sekolah hingga penghancuran infrastruktur pendidikan, hal ini yang terlihat selama 200 hari Israel mengebom Gaza.
Menurut tim ekspert dari UN, tidak ada lagi universitas yang masih beroperasi di Gaza setelah dibombardir oleh militer Israel.
Palestina menjadi salah satu negara yang memiliki angka literasi tertinggi di dunia, meski dalam kondisi blokade selama bertahun-tahun.
Namun perang kali ini menghancurkan sistem pendidikan, membunuh ribuan siswa dan menyisakan 100.000 lainnya tidak bisa bersekolah selama hampir tujuh bulan
Dalam sebuah konferensi pres seorang ekspert mengatakan untuk mempertanyakan hal ini kepada pemerintah Israel.
“Ini merupakan hal yang wajar untuk bertanya (kepada Israel) mengenai usaha yang disengaja untuk menghancurkan sistem pendidikan Palestina secara menyeluruh, yang diketahui sebagai scholasticide (skolastisida.)”
Seorang ekspert mengajak komunitas internasional untuk bersama-sama mengutuk serangan terhadap sistem pendidikan dan mendukung rekonstruksi sistem pendidikan di Gaza agar dapat memberikan hak pendidikan yang layak kepada anak-anak di sana.
Pada 17 Januari 2024, Israel diketahui menghancurkan universitas terakhir di Jalur Gaza yaitu Israa University. Dengan ini total 12 universitas di Gaza telah dihancurkan oleh militer Israel.
Kehancuran yang sudah dilakukan oleh Israel hingga sejauh ini, 5.479 siswa terbunuh, setidaknya 7.819 siswa serta 756 guru terluka, 261 guru serta 95 professor juga ikut terbunuh.
Selain tenaga pendidikan dan siswa, hampir 80% sekolah terdampak hingga hancur, 60% fasilitas pendidikan termasuk 13 perpustakaan umum juga ikut terdampak atau hancur akibat pengeboman.
Sebanyak 625.000 siswa tidak memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan.