GENMUSLIM.id - Perang antara Gaza dan Israel sudah berlangsung hingga 5 bulan lamanya dan menewaskan lebih dari 30.000 orang sejak Oktober tahun lalu.
Hingga hari ini berbagai macam bentuk bantuan dan komunikasi sudah dilakukan beberapa negara guna menghentikan perang yang mengambil nyawa ribuan bayi, anak-anak serta wanita dari kalangan warga sipil Gaza.
Namun serangan-serangan yang dilancarkan pasukan IDF, militer Israel, tidak juga berhenti.
Israel menyerang bangunan-bangunan, fasilitas umum, serta tempat ibadah hingga membawa Gaza pada keadaan terburuk sepanjang sejarah. Keadaan ini tersebar luas di media sosial.
Media sosial kini menjadi tempat berbagi informasi yang tidak hanya informasi berupa kuliner dan hal-hal lain umumnya tapi juga sebagai wadah untuk mempertunjukkan bukti perang Israel dan Gaza.
Baca Juga: Orang tua Tidak Memungkinkan Lagi Untuk Berpuasa, Bagaimana Ketentuannya Dalam Membayar Fidyah?
Selain itu, beberapa orang juga menjadikan kesempatan ini sebagai ajang untuk menunjukkan keberpihakannya dengan berbagai cara.
Shager, sebuah judul lagu yang dibawakan oleh Rapper Tali Paz dan Aviv Raskay ini diproduseri oleh Israel Eliad dan dirilis pada November 2023 lalu di YouTube dengan penonton sebanyak 1,8 juta orang.
Lagu ini membanggakan serangan tentara Israel terhadap warga Gaza yang menewaskan lebih dari 30.000 orang dengan sebagian besarnya adalah wanita dan anak-anak.
“Kami akan memastikan bahwa Gaza akan menjadi taman bermain yang membahagiakan. Kami akan mengebom rumahmu secara gratis.”
Adalah penggalan dari lirik yang terdapat dalam lagu tersebut. Sang Rapper dengan bangganya mengatakan bahwa membunuh bayi-bayi di Gaza bukanlah sebuah kesalahan seperti yang disebutkan dalam kitab suci mereka mengenai pembunuhan bayi-bayi yang baru lahir di Mesir.
Baca Juga: Kamu Harus Tahu! Haram Hukumnya Menggunakan Emas tapi Tidak Membayar Zakat, Mengapa Demikian?
Dalam lirik lagunya disebutkan bahwa tidak perlu lagi ada peringatan setelah ini, ketika mereka akan mengebom Gaza.
Beberapa orang Israel serta tentara mereka sendiri, IDF, merasa bangga dengan lagu tersebut dengan mengunggah video mereka di TikTok maupun akun media sosial lainnya dengan menunjukkan diri mereka sedang menyanyikan lagu tersebut.
