Ini Profil Rumah Sakit Al-Shifa Gaza, Komplek Medis Terbesar Bersejarah yang Diserbu Tentara Israel

Photo Author
- Sabtu, 18 November 2023 | 11:18 WIB
Rumah Sakit Al Shifa Gaza Palestina ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: AFP))
Rumah Sakit Al Shifa Gaza Palestina ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: AFP))

GENMUSLIM.id - Rumah Sakit Al Shifa Gaza yang lebih dikenal sebagai Rumah Sakit Dar Al-Shifa adalah kompleks pengobatan terbesar dan rumah sakit pusat di Jalur Gaza.

Rumah Sakit Al Shifa Gaza terletak di kawasan Rimal Utara, Jalur Gaza, Palestina, direktur saat ini dari rumah sakit tersebut adalah Dr. Medhat Abbas.

Rumah Sakit Al Shifa Gaza yang juga dikenal Dar al-Shifa punya arti (bahasa Arab) 'rumah penyembuhan'.

Nama itu umum untuk rumah sakit di Timur Tengah.

Baca Juga: Kelompok Hacker Anonymous Global Ancam Benjamin Netanyahu untuk Segera Hentikan Serangan Terhadap Penduduk Palestina

Dilansir situs Reuters, Al-Shifa termasuk rumah sakit terbesar di Gaza Palestina dengan luas 360 km persegi.

Shifa adalah kompleks bangunan dan halaman yang luas.

Berjarak beberapa ratus meter dari pelabuhan perikanan kecil di Kota Gaza, diapit di antara kamp pengungsi Beach dan lingkungan Rimal Utara di kota tersebut.

Tempat ini awalnya merupakan barak Angkatan Darat Inggris.

Tetapi pada 1946, tempat itu dijadikan rumahsakit untuk penyakit demam dan karantina, Dua tahun sebelum Inggris menarik diri dari Palestina.

Baca Juga: Ayah Gigi dan Bella Hadid Ceritakan Awal Mula Palestina Didatangi Para Pengungsi Yahudi, Mohamed Hadid: Saya Kehilangan Rumah dan Harapan Kami

Saat terjadi kekacauan dan konflik besar akibat dari deklarasi negara Israel pada 1948, Al-Shifa jadi satu dari dua rumah sakit yang tersedia untuk menampung pasien korban Perang Arab- Israel 1948 dan para pengungsi Palestina korban Peristiwa Nakba, selain juga RS Al-Ahli Arab sebagai rumah penyembuhan.

Rumah Sakit Al Shifa Gaza mulai diperluas areanya dan ditambahi fasilitas- fasilitasnya kala Jalur Gaza Palestina berada di bawah naungan Mesir kurun 1948-1967.

Saat Mesir memerintah di Jalur Gaza setelah perang 1948, departemen untuk karantina dan penyakit demamnya dipindah ke area lain di kota Gaza dan Rumah Sakit Al Shifa Gaza dikembangkan menjadi rumah sakit pusat di Gaza.

Baca Juga: Viral! Anak Usia 4 Tahun Minta Jual Mobil Ayahnya Buat Donasi Palestina, Seperti Apa Kisah Lengkapnya?

Lalu, pada tahun 1967 ketika Israel merebut dan menduduki Jalur Gaza, Rumah Sakit Al Shifa Gaza tetap menjadi titik fokus utama, jauh sebelum Hamas muncul.

Renovasi dan Perluasan Serta dari Fatah ke Hamas

Selama tahun 1980-an, kompleks rumah sakit ini direnovasi dan didesain ulang oleh arsitek Israel.

Duet arsitek Gershon Tzapor dan Benjamin Edelson yang menanganinya.

Israel kemudian memodernisasi standar layanan kesehatan di rumah penyembuhan ini.

Baca Juga: Surat 21 Tahun Lalu Tulisan Osama bin Laden Viral di TikTok, Benarkah Menyinggung Soal Kejahatan Tentara Israel di Palestina?

Pada 1983 Israel juga membangun sejumlah ruangan bedah dan jaringan terowongan di bawah tanah Gedung 2 di Kompleks Rumah Sakit Al Shifa Gaza Palestina.

Israel memulai proyek untuk merombak dan memperbesar kompleks rumah sakit. Proyek ini dapat terlaksana berkat dukungan dan bantuan dari Amerika Serikat.

Perluasan itu membuat Al-Shifa menjadi rumah sakit terbesar di Jalur Gaza.

Selain punya 100 tempat tidur untuk perawatan internis, Al-Shifa punya 70 tempat tidur pediatri.

Terdapat juga 50 tempat tidur di departemen bedah, 20 tempat tidur perawatan oftamologi atau penyakit mata dan 10 tempat tidur di departemen lainnya.

Baca Juga: Akhirnya Kembali Pulang! Muhammad Husein Aktivis Kemanusiaan Asal Indonesia untuk Palestina Berhasil Dievakuasi dari Gaza

Pada 1994, Palestina diberikan otonomi terbatas di Gaza selama proses perdamaian Oslo, mandat ini dipegang oleh PLO.

Kendali efektif atas Gaza Palestina, berpindah dari Otoritas Palestina yang didominasi Fatah ke Hamas.

Ini terjadi setelah kemenangan kelompok tersebut pada pemilu 2006 dan pengambilalihan militer atas Gaza pada 2007.

Rumah Sakit Al Shifa Gaza memiliki tiga fasilitas khusus, yaitu bedah, penyakit dalam, serta kebidanan dan ginekologi.

Kini, Pertempuran sengit dilaporkan terjadi di sekitar Rumah Sakit Al Shifa Gaza selama berhari-hari sehingga menjebak pasien, staf, dan pengungsi yang mencari perlindungan di sana.

Rumah Sakit Al Shifa Gaza, rumah penyembuhan ini, sekarang mengalami kekurangan obat-obatan, alat-alat medis, listrik, oksigen dan air yang sangat parah.

Dunia tidak boleh diam.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X