Slogan Pro Palestina From The River to The Sea, Palestine Will Be Free, Ini Arti dan Asal-usulnya

Photo Author
- Jumat, 3 November 2023 | 22:00 WIB
Slogan From The River to The Sea, Palestine Will Be Free (Foto: GENMUSLIM.id/ dok: Freepik)
Slogan From The River to The Sea, Palestine Will Be Free (Foto: GENMUSLIM.id/ dok: Freepik)

GENMUSLIM.id - Slogan From the river to the sea, Palestine will be free kerap digunakan sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina. 

Dalam bahasa Indonesia, slogan dukungan tersebut berarti 'Dari sungai hingga laut, Palestina akan merdeka'.

Menurut para analis slogan dukungan tersebut memiliki arti atau makna yang lebih kompleks.

Oleh karena itu, asal-usul slogan dukungan untuk Palestina Merdeka juga harus dipahami.

Arti Slogan From The River to The Sea, Palestine Will Be Free

Melansir dari Al Jazeera, slogan From the river to the sea, Palestine Will Be Free memiliki arti untuk menyerukan kebebasan dari Sungai Yordan ke Laut Mediterania, atas tanah Palestina. 

Baca Juga: Slogan From the River to The Sea, Palestine Will be Free Picu Kontroversi di Negara Barat!

Slogan tersebut telah menarik perhatian setelah sering digunakan oleh para demonstran pro Palestina di seluruh dunia Barat

Asal-usul Slogan From The River to The Sea, Palestine Will Be Free

Pada tahun 1964 di bawah kepemimpinan Yasser Arafat, Organisasi Pembebasan Palestina (Palestine Liberation Organization/PLO) menyerukan pendirian suatu negara.

Wilayah negara tersebut membentang dari Sungai Yordan ke Laut Mediterania untuk mencakup wilayah-wilayah bersejarah.

Bahkan sebelum pembentukan Israel pada 1948, sudah terjadi perdebatan mengenai pemisahan wilayah tersebut.

Baca Juga: Keren! Melihat Gerakan Solidaritas Negara Lain dan Indonesia untuk Palestina, Simak Selengkapnya!

Hal tersebut dipicu dari sebuah rencana yang diajukan setahun sebelumnya oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk membagi wilayah menjadi negara Yahudi.

Yakni dengan menduduki 62 persen dari wilayah yang dulu merupakan mandat Inggris dan Palestina yang terpisah, namun ditolak oleh para pemimpin Arab saat itu.

Nasib tragis menimpa lebih dari 75.000 warga Palestina yang tergusur dari kampung halamannya yang dikenal dengan peristiwa Nakba.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yusfika Hastin Safitri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X