“Amalan, waktu di mana cuman ada Lail sama Allah,” kata umi Lail.
“Waktu semua orang tertidur pulas, hanya hambanya yang terpilih, yang bisa melakukannya. Sholat di sepertiga malam, dan doa di penghujung malam,” lanjutnya.
Sambil meneteskan air mata, Lail pun mengucapkan terima kasih kepada umi nya dan langsung memeluknya.
Kemudian Lail pun bergegas ke ruang makan untuk makan malam, dan beberapa saat kemudian Lail pun tidur.
Alarm Hp Lail berbunyi, namun ia matikan.
Lanjut dengan jam alarm yang berbunyi, waktu pun menunjukkan pukul 3:15, alarm yang lainnya pun ikut berbunyi kembali.
Dan akhirnya Lail pun terbangun, lalu memercikkan sedikit air dalam gelas ke mukanya.
Lail pun melaksanakan sholat malam pertamanya.
Keesokan harinya, Lail terlihat tidak seperti biasanya, ia terlihat sedikit pendiam dan malah sibuk membaca buku ketika Qiyam sedang menerangkan sebuah materi.
Materi kuliah pun selesai, sesampainya di rumah, Lail seperti biasa membantu ibunya di dapur.
Hari kedua Lail bangun malam di jam 3:15, lanjut ia bergegas mengambil wudhu lalu sholat.
Saat esok harinya Lail dan teman-temannya sedang berada di sebuah Cafe, terlihat Qiyam turun dari tangga.
Namun Lail begitu cuek dan berusaha tidak memperdulikannya.
Qiyam terlihat sangat kalem dan merasa heran dengan Lail yang terlihat sedikit menghindar darinya sejak beberapa hari yang lalu.