GENMUSLIM.id - Siapa yang tak kenal Rhoma Irama, musisi legenda yang mendendangkan lagu-lagunya bersama Soneta Grup dengan tagline the voice of moslem.
Dahulu, dunia hiburan terutama musik dan film sangat dekat dengan hal-hal yang haram, tidak sama dengan saat ini dimana film maupun lagu yang bernuansa religi banyak diproduksi.
Saat terjun di dunia hiburan, Haji Rhoma Irama merasa resah melihat lingkungan dunia seni yang sangat dekat dengan sesuatu yang haram seperti sering menunda shalat, alkohol, dan pergaulan bebas.
“Ya Allah, seandainya bakat seni ini hanya memperlebar jalanku ke neraka tolong cabut. Tapi seandainya bakat seni ini dapat membawa pada keridhaanmu, beri aku hidayah. Doa saya selalu”.
Berkat tekad dan doa yang kuan, pada 13 Oktober 1973 beliau berkomitmen untuk tidak bermaksiat dalam musik dan mendeklarasikan soneta the voice of moslem.
Pada awal-awal perjalanan beliau dan soneta grup berdakwah lewat lagu, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah disidang oleh MUI.
Saat itu, Rhoma Irama menyanyikan lagu la ilaha illallah yang terinspirasi dari surat al ikhlas. Berita itupun ramai di Koran dan majalah.
Baca Juga: Lagu yang Menceritakan Tentang Palestina Viral di Sosial Media, Bentuk Dukungan Melalui Nada
“Rhoma irama menjual al quran”
“Rhoma Irama mendendangkan al quran”
Kira-kira seperti itu judul berita yang tersebar. Rhoma Irama pun harus memenuhi panggilan MUI yang saat itu diketuai oleh Zukri Wazali, para ulama, dan wartawan.
Di depan ketua MUI, Rhoma Irama membacakan surah al ikhlas kemudian mendendangkan artinya.
Respon yang diberikan MUI pun sangat baik dan mendukung Rhoma Irama untuk membuat banyak lagu-lagu dakwah.