pendidikan

Tentang Calistung yang Sering Jadi Kekhawatiran Orang Tua Anak Usia Dini. Benarkah Harus Dikuasai?

Rabu, 14 Februari 2024 | 05:46 WIB
Orang tua seringkali merasa khawatir ketika anak belum bisa calistung (GENMUSLIM/dok: freepik/rawpixel.com)

GENMUSLIM.id – Calistung atau membaca, menulis, dan berhitung adalah 3 keterampilan utama yang seringkali menjadi perhatian orang tua.

Keterampilan calistung ini penting dikuasai anak untuk menunjang proses pembelajarannya dan kehidupan sehari-hari.

Sehingga banyak orang tua yang jadi khawatir ketika anaknya sudah berada pada jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) namun dirasa belum menguasai calistung.

Baca Juga: 6 Tips Parenting untuk Orang Tua yang Sibuk, Catat Ya, agar Tidak Salah dalam Mendidik anak di Rumah

Dilansir GENMUSLIM dari laman resmi Kemendikbud Ristek RI Rabu, 14 Februari 2024 bahwa ternyata terdapat 3 miskonsepsi praktik pembelajaran anak usia dini, yaitu:

Kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD sangat berfokus pada calistung dan dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar.

Kemampuan calistung dipahami secara sempit, dan dianggap dapat dibangun secara instan.

Tes calistung masih diterapkan sebagai syarat masuk SD; dan patahan pembelajaran antara PAUD dan SD.

Berdasarkan informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa calistung bukanlah menjadi tujuan utama pembelajaran di masa pendidikan anak usia dini (PAUD) melainkan sebagai dasar transisi untuk ke jenjang SD.

Baca Juga: Memahami Peran PAUD: Apakah Orang Tua Perlu Memasukan Anak Ke PAUD untuk Mengoptimalkan Potensi Anak?

Kemampuan yang perlu dimiliki anak adalah literasi dan numerasi dasar, kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan sebagainya.

Kemampuan literasi dan numerasi dasar tidak hanya terbatas dengan membaca, menulis, dan berhitung.

Dilansir GENMUSLIM dari laman resmi Direktorat SD Kemdikbud Ristek RI Rabu, 14 Februari 2024, bahwa kemampuan numerasi adalah kecakapan untuk menggunakan berbagai angka dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.

Sedangkan literasi (baca tulis), dilansir dari buku Materi Pendukung Baca Tulis yang diterbitkan Kemdikbud, adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.

Pembelajaran mengenali terasi baca tulis dan numerasi perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan minat anak agar tumbuh keingintahuan dan kecintaan anak pada proses belajar.

Halaman:

Tags

Terkini