Tiger parenting merupakan salah satu cara mengasuh anak dengan mengendalikan seluruh lini kehidupan anak itu sendiri, dimana tiger parents akan memiliki sikap otoriter terhadap anak.
Sebetulnya tiger parenting bukan hal yang baru, karena jenis pola asuh ini memang paling banyak digunakan di Asia.
Baca Juga: Hari Ayah Nasional 2023: Pentingnya Ayah Perlu Tingkatkan Skill Ngobrol! Ini Manfaatnya untuk Anak
Setiap orang tentu ingin anak-anak nya tumbuh dengan baik dan kelak akan berhasil menjadi orang yang sukses.
Sayangnya, ada hal-hal yang tanpa disadari malah akan menjadi boomerang. Salah satunya adalah memilih pola asuh tiger parenting.
Tiger parenting erat sekali dengan sikap tegas, disiplin, keras dan terkesan galak. Dengan pola asuh yang demikian, orang tua berharap anak-anak nya kelak menjadi pribadi yang kuat dan sukses.
Ada beberapa ciri khas dari tiger parenting, yaitu:
1. Membatasi pergaulan anak
2. Menuntut kesempurnaan dari anak, seperti nilai yang bagus di semua mata pelajaran
3. Menghukum anak saat anak melakukan kesalahan dan tidak memenuhi ekspektasi orang tua
4. Mengedepankan ambisi orang tua tanpa memikirkan kebahagiaan dan kenyamanan anak
5. Terlalu disiplin sehingga kehidupan anak kurang fleksibel
Setiap pilihan tentu ada dampak nya, dampak positif dan negative selalu berjalan beriringan. Begitu pula dalam cara mengasuh anak.
Dampak negative tiger parenting anak tak bisa dianggap remeh. Yang pertama, anak yang terlalu dituntut untuk sempurna akan takut melakukan kesalahan, sehingga mereka akan memendam segala bentuk pengembangan diri.