GENMUSLIM.id - Punya anak usia tiga tahun yang mulai punya pendirian kuat atau bahkan sampai menentang orang tuanya menandakan anak masuk ke fase threenager.
Threenager dikenal dalam dunia parenting sebagai istilah yang menggambarkan anak usia tiga tahun yang bertingkah laku sebagaimana seorang remaja 13 tahun.
Dilansir Genmuslim dari The Bump pada Kamis, 19 Oktober 2023, Cindy Hovington, PhD, pendiri Curious Neuron, menjelaskan bahwa istilah threenager mewakili perilaku oposisi dan pembangkangan yang dilakukan anak usia tiga tahun sebagai cara untuk menegaskan kemandirian.
Baca Juga: Parenting seru: Membentuk Karakter Anak, Mengapa Akhlak Lebih Penting Daripada Prestasi Akademik
Saat memasuki usia tiga tahun, anak masuk ke tahap ‘balita akhir’. Pada tahapan ini, keterampilan berbahasa dan kemampuan kognitifnya meningkat dengan pesat.
Namun, tidak dipungkiri anak-anak usia tiga tahun juga menunjukkan perilaku yang sulit dikendalikan seperti suka menentang perintah orang tua, keras kepala, frustasi dan emosional, sulit mengekspresikan diri, dan cenderung sulit untuk disiplin.
Ini adalah fase yang normal dalam tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan dukungan dan pengertian lebih kepada anak di fase ini.
Fase threenager tergantung pada anak dan gaya pengasuhan orang tua, fase ini dapat berlangsung selama beberapa bulan atau bahkan lebih.
Hovington memaparkan bahwa anak mulai memiliki keterampilan fokus dan pengendalian diri nanti pada saat usianya empat hingga lima tahun. Perubahan baru akan terjadi pada saat itu.
Sehingga orang tua memiliki peranan untuk mengajari anak tentang regulasi emosi dan membantunya untuk tetap tenang.
Dikutip Genmuslim dari beberapa sumber pada Kamis, 19 Oktober 2023, berikut cara cerdas orang tua untuk menghadapi fase threenager pada anak:
- Mengatur regulasi emosi diri sendiri terlebih dahulu
Salah satu hal utama dalam menghadapi fase threenager adalah kesiapan orang tua. Orang tua harus tercukupi terlebih dahulu kebutuhan utamanya seperti tidur yang cukup dan tubuh yang sehat.
Perilaku anak yang cukup aktif bisa membuat orang tua terpancing untuk menunjukkan emosi atau berteriak. Penting untuk berhenti sejenak sebelum bereaksi agar menghadirkan regulai emosi yang sehat.