GENMUSLIM.id- Pernahkah Anda mendengar istilah sindrom peterpan yang dipengaruhi oleh pola asuh atau parenting?
Nyatanya, ada pola asuh atau parenting yang dapat memicu sindrom Peterpan dan berdampak kurang baik bagi perkembangan anak.
Sindrom Peterpan merupakan sebutan bagi mereka yang tidak akan tumbuh dewasa sebagai dampak dari pola asuh otoriter dan permisif.
Baca Juga: Ini Lima Rekomendasi Destinasi Favorit Liburan Singkat di Singapura ala Raisa untuk Para Ibu
Dilansir dari ChoosingTherapy, Konselor, Matt Glowiak, menuliskan bahwa orang tua dengan pola asuh permisif akan mengajarkan anak untuk selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Kebebasan dari pola asuh permisif akan membuat anak memiliki mentalitas berhak dan tidak realistis saat anak beranjak dewasa.
Hal ini sesuai dengan tipe pola asuh permisif yang memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan apapun dengan konsekuesni minimal.
Orang tua yang tak menerapkan pola asuh permisif, tetapi menerapkan pola asuh otoriter pun akan berdampak pada terjadinya sindrom Peterpan.
Saat anak diasuh dengan pola asuh otoritatif (overprotektif), anak akan memiliki keyakinan bahwa dunia luar sangat mengerikan dan tidak aman.
Hal ini kemudian membuat anak tidak memiliki keberanian dalam hidupnya dan kesulitan untuk melepaskan diri dari kungkungan orang tua.
Sebab, anak dengan pola asuh otoritatif tidak mengembangkan mentalitas atau keterampilan yang diperlukan untuk mendukung dirinya di masa perkembangan berikutnya.
Baik pola asuh permisif maupun otoritatif sama-sama berdampak menghasilkan sindrom Peterpan bagi anak, yaitu suatu keadaan anak tidak menjadi dewasa.
Dengan kata lain sindrom Peterpan merupakan kondisi saat orang dewasa masih terus berpegang pada kecenderungan menjadi anak-anak.
Menurut Dokter Umum, Fadhli Rizal Makarim dalam artikelnya yang dimuat pada laman Halodoc,menyebutkan bahwa orang dengan sindrom Peterpan bisa dikatakan terlalu kekanakan dan tidak mandiri.