GENMUSLIM.id - Vina Muliana selaku influencer menjadi perbincangan netizen terkait cuitan oleh akun x di twitter yang mengunggah sebuah video Vina Mauliana dalam sebuah acara.
Akun x di twitter mengatakan bila influencer berusia 29 tahun itu bisa masuk BUMN atas dasar bantuan dari seniornya.
Sontak cuitan twitter yang di unggah pada Selasa, 5 September 2023 tersebut telah dibagikan sebanyak 5,1 juta kali hingga menjadi trending topik, dan menuai berbagai pro dan kontra netizen mengenai pekerjaan influencer tersebut.
Dikutip GENMUSLIM.id dari berbagai sumber pada Minggu, 23 September 2023, setelah kejadian itu viral akhirnya Vina Mauliana memberikan klarifikasi melalui akun tiktoknya bagaimana influencer tersebut bisa diterima BUMN dan menyangkal tudingan adanya orang dalam.
Vina Mauliana bercerita jika ia mengikuti serangkaian tes resmi dan perekrutan secara professional, dan faktanya perekrutan itu ditujukan bagi pelamar yang telah berpengalaman.
"Jadi gini aku masuk BUMN waktu itu via Professional Hire itu adalah rekrutmen yang membuka bagi kandidat yang sudah memiliki pengalaman kerja pada bidang tertentu biasanya lebih dari tiga tahun," kata Vina Mauliana dalam video klarifikasi tersebut.
Influencer tiktok yang sering membagikan konten perihal karier dan tips lamar kerja itu juga menambahkan bahwa ia mendapatkan informasi lowongan kerja BUMN dari relasi serta rekannya yang bekerja di BUMN.
Nah, berdasarkan fenomena diatas Vina Mauliana mengatakan kalau influencer tersebut tidak pakai orang dalam melainkan relasi, lalu apa bedanya dong? Mari kita mengulik sama-sama terkait relasi dan orang dalam ini yuk!
Jika ditanya apa bedanya relasi dengan orang dalam, tentu saja jawabannya beda ya! Lebih sederhananya adalah bila orang dalam lebih ke jalan pintas dan biasanya mengarah pada perilaku nepotisme.
Baca Juga: Tiga Travel Influencer Ternama Indonesia Bagikan Tips Liburan Hemat di Genting Malaysia
Contoh dari penggunaan orang dalam ini ialah lebih memilih pada saudaranya, tetangga atau teman dekat yang tidak memprioritaskan berdasarkan kemampuan, bahkan jauh dari kualifikasi pelamar yang dicari.
Sedangkan relasi lebih kepada rekomendasi atau referral, namun terkait skill serta pengalaman masih lebih di utamakan.
Sebagai contoh penggunaan relasi ini informasi lowongan pekerjaan akan diberikan pada orang yang bersangkutan lalu mendaftar, tetap mengikuti serangkaian tes dan akhirnya skill serta kemampuan yang menentukan.