Seputar Parenting: Cara Ampuh Menangani Anak Menangis, Inilah Kata Yang Harus Diucapkan dan Dihindari!

GENMUSLIM.id - Menangani anak menangis tidak semudah yang dibayangkan, dibutuhkan ilmu parenting yang sesuai agar tidak terjadi kesalahan dalam menyikapi hal tersebut.

 

Beberapa orang tua masih ada yang bingung untuk menangani anak menangis bahkan melakukan parenting yang kurang tepat menyebabkan tangisan semakin menjadi atau emosi tidak terkendali.

 

Parenting dapat diartikan sebagai ilmu dalam mendidik dan membimbing anak secara fisik serta psikologis, salah satunya menangani anak menangis termasuk bimbingan psikologis yang diberikan.

 

 

Ternyata begitu pentingnya peran parenting bagi orang tua, salah satunya ketika menangani anak menangis.

 

Ketika anak menangis biasanya membuat orang sekitar merasa khawatir, panik dan langsung terpusat perhatian ke sumber suara tangisan apabila berada di keramaian.

 

Beragam penyebab yang membuat anak menangis, mulai dari merasa kesakitan, mengantuk, jenuh atau ada sesuatu tidak disukai tetapi sulit diucapkan sehingga mengekspresikan melalui tangisan.

 

 

Orang tua yang panik melihat anaknya menangis buru-buru mencari cara agar tangisannya berhenti dan diam, namun dengan memaksa anak berhenti menangis bukan sebuah solusi.

 

Dengan adanya pemaksaan untuk berhenti menangis bisa menyebabkan perkembangan emosional terganggu seperti, anak tidak akan bisa mengonfirmasi perasaan yang sedang dirasakan bahkan bisa jadi malah semakin menjadi tangisannya.

 

Biasanya beberapa anak usia kurang dari lima tahun memiliki kesulitan untuk mengungkapkan apa yang dirasakan melalui kata, maka ketika ada hal yang membuat tidak nyaman, tangisan menjadi cara mengekspresikannya.

 

 

Para orang tua harus belajar memahami kondisi perkembangan emosional anak untuk bisa mengetahui alasan anak menangis sekaligus menemukan cara yang tepat agar anak bisa berhenti menangis tanpa paksaan.

 

Orang tua harus belajar untuk memahami perkembangan emosional anak dengan mengucapkan perkataan yang sesuai, inilah kata yang harus diucapkan dan dihindari ketika anak menangis.

 

Dilansir GENMUSLIM.id pada akun Instagram @parenting_islam.id, Senin, 31 Juli 2023, terdapat empat kata yang dapat diucapkan untuk menenangkan anak ketika menangis, berikut kata yang harus diucapkan.

 

 

Kata pertama coba ucapkan "Bunda mengerti apa yang kamu rasakan" sebuah ungkapan orang tua yang berusaha mengerti dan mengonfirmasi perasaan anak sedang tidak baik-baik saja.

 

Kata kedua yang perlu diucapkan "Tidak apa-apa mengeluarkan perasaanmu atau menangis", ini menjadi ungkapan agar anak mengekspresikan yang dirasakannya.

 

Kata berikutnya yang dapat diucapkan "Bunda akan bantu kamu", ungkapan ini merupakan bantuan ketika menangani anak menangis sebagai bukti bahwa adanya perhatian yang diberikan.

 

Kata terakhir dapat mengatakan, "Sini Bunda Peluk", sebuah ungkapan yang dapat memberikan ketenangan pada anak agar tangisannya mereda tanpa dipaksa.

 

Selain kata yang harus diucapkan, ada pula ucapan yang harus dihindari saat anak menangis, jika tidak dihindari akan membuat anak tidak dapat mengendalikan emosinya.

 

Kata pertama yang harus dihindari yaitu ucapan perintah yang menyuruh untuk berhenti menangis, "Diam, sudah jangan nangis!", ungkapan seperti ini malah membuat anak semakin sedih dan menambah parah tangisannya.

 

Kata kedua terkesan menghakimi atau meremehkan, "masa gitu aja nangis?", ungkapan ini akan melukai perasaan anak.

 

 

Kata berikutnya menggambarkan sikap cuek atau mengabaikan, "biasa ade nangis terus, biar aja nanti berhenti sendiri", ungkapan ini berdampak pada psikologis anak yang menyebabkan anak tidak peka dengan lingkungan sekitar.

 

Kata terakhir berupa kritikan kepada anak, "Ade nangis teriak kayak gitu jelek loh!", ungkapan ini memberikan kesan bahwa orang tua tidak mau tahu apa yang anaknya rasakan.

 

Orang tua perlu menerapkan metode pemilihan kata yang diucapkan dan dihindari dalam menangani anak menangis, ilmu parenting ini menjadi bekal untuk membantu perkembangan emosional anak.***