GENMUSLIM.id – Pembahasan kerja sama Indonesia dan Jepang melalui Kemenag Jabar dan Japan Foundation dilaksanakan pada Selasa, 11 Pebruari 2025.
Dikutip GENMUSLIM dari Kemenag Jabar pada Kamis, 13 Pebruari 2025, Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Ajam Mustajam, menerima kunjungan perwakilan Japan Foundation untuk membahas pengajaran Bahasa Jepang di madrasah, khususnya di MAN Kabupaten Bandung Barat (MAN KBB).
Hirota Yoshihisa selaku perwakilan Japan Foundation menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Kemenag Jabar atas kerja sama yang telah terjalin.
Ia memberikan apresiasi MAN KBB telah menerima dengan baik Yasuda Kurumi, tenaga pengajar dari program Nihongo Partners.
“Kerja sama ini memberikan pengalaman berharga bagi kami. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut,” ujar Hirota.
Guru penanggung jawab Bahasa Jepang di MAN KBB, Yanti Avianti, mengungkapkan rasa haru dan kebanggaannya atas antusiasme para siswa dalam mengikuti program ini.
“Alhamdulillah, siswa-siswi sangat antusias belajar Bahasa Jepang. Sayang sekali program ini akan berakhir pada Maret mendatang. Kami berharap program ini bisa dilanjutkan agar siswa semakin berkembang,” tutur Yanti.
Yasuda Karumi merasa senang dan berkesan setelah enam bulan mengajar di MAN KBB. Ini menjadi pengalaman mengajarnya di Indonesia.
Baca Juga: Pertemuan Indonesia dan Uzbektistan Bahas Kerja Sama Berbagai Bidang, Salah Satunya Pendidikan!
“Saya sangat senang dan berterima kasih telah diterima dengan baik di sini. Ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi saya. Saya berharap bisa kembali ke Indonesia, terutama ke Kabupaten Bandung Barat,” ungkap Kurumi.
Ajam Mustajam menegaskan dukungan penuh terhadap program ini karena ada manfaatnya dalam meningkatkan kompetensi siswa madrasah.
“Kami sangat berterima kasih kepada Japan Foundation melalui program Nihongo Partners yang telah membantu siswa-siswi madrasah mengenal Bahasa Jepang dan budayanya,” ujar Ajam.
Menurutnya, penguasaan bahasa asing menjadi kebutuhan penting bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan global. Oleh karena itu, Ajam berharap program ini bisa terus berlanjut, bahkan diperluas ke madrasah lainnya di Jawa Barat.