GENMUSLIM.id- Mulai pulihnya ekonomi Indonesia saat ini menghasilkan lebih banyak lowongan kerja.
Sayangnya, meningkatnya jumlah lowongan kerja juga bisa mengakibatkan meningkatnya penipuan pekerjaan dan lowongan kerja palsu.
Lowongan kerja palsu disebabkan karena banyak pihak tak bertanggung jawab yang menyalahgunakan nama besar dari sebuah perusahaan dengan tujuan menjebak orang-orang yang sedang mencari lowongan kerja.
Bahkan, kandidat terkadang diminta mengirimkan sejumlah uang sebagai jaminan untuk langsung diterima kerja.
Biasanya, cara yang digunakan adalah menggunakan informasi palsu dari sebuah perusahaan besar atau menciptakan perusahaan fiktif.
Berdasarkan informasi yang dilansir Genmuslim dari JobStreet.co.id pada Senin, 13 November 2023, Secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan, sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi.
Situasi ini lah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum perusahaan palsu dan hal ini dapat berdampak terhadap psikologis pencari kerja yang jatuh ke lubang ini.
Korban penipuan bisa putus asa dan kehilangan semangat untuk mencari lowongan kerja yang lain.
Oleh karena itu para pencari kerja harus lebih berhati-hati saat menerima lowongan pekerjaan.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan agar bisa menjadi pelamar kerja yang cermat dan terhindar dari lowongan kerja palsu:
Baca Juga: Peluang Karir: PT Sucofindo Buka Lowongan Kerja 3 Posisi untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya!
1. Jika pekerjaannya terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar pekerjaannya memang begitu adanya
Dibayar dengan gaji besar untuk melakukan tugas-tugas ringan adalah skenario impian bagi siapa pun.
Namun, beberapa 'tawaran pekerjaan' ini bisa jadi penipuan.
Orang yang menjadi korban penipuan biasanya tertarik dengan janji gaji tinggi dan pekerjaan mudah, yang merupakan kombinasi ideal bagi mereka yang mencari pekerjaan paruh waktu atau mereka yang memiliki pengalaman bekerja yang minim.
2. Perekrut berkomunikasi secara eksklusif melalui media sosial
Jika seorang perekrut menghubungi kamu melalui media sosial, kamu sebaiknya sudah lebih skeptis.
Perekrut dari perusahaan resmi biasanya berkomunikasi melalui email, telepon, atau aplikasi lowongan kerja, di mana identitas mereka yang sebenarnya ditampilkan.
Beberapa perekrut mungkin mengirim pesan atau informasi palsu kepada kandidat melalui media sosial sebelum beralih ke sarana komunikasi yang lebih formal seiring berlanjutnya pembicaraan.
3. Perusahaan mengirimkan email yang mencurigakan
Berkomunikasi melalui email tidak secara otomatis membuat perekrut menjadi sah.
Bahkan, kamu bisa mengidentifikasi penipuan rekrutmen lowongan pekerjaan berdasarkan isi email.
Apakah pesan tersebut berasal dari alamat email resmi perusahaan? Jika itu berasal dari alamat email pribadi atau yang tidak terkait dengan perusahaan yang diklaimnya mewakili, maka iklan pekerjaan itu bisa jadi penipuan.
4. Perekrut pekerjaan menanyakan informasi pribadi kamu
Perekrut pekerjaan nyata hanya tertarik pada hal-hal di resume kamu: pekerjaan dan latar belakang pendidikan, keahlian, dan informasi pribadi dasar kamu.
Di luar itu, tidak ada perusahaan yang benar-benar menggunakan informasi tambahan apa pun, seperti detail bank atau nomor jaminan sosial kamu.
kamu hanya boleh memberikan informasi pribadi ini setelah perusahaan mempekerjakan kamu.
Orang-orang yang meminta lebih banyak informasi dari kamu daripada yang biasanya dibutuhkan oleh pemberi kerja mungkin mencari hal lain.
Waspadalah terhadap informasi palsu, iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan yang membutuhkan detail pribadi yang tidak nyaman kamu bagikan
5. Kamu mendapatkan tawaran pekerjaan instan tanpa surat lamaran
Jika seseorang menghubungi kamu secara online dengan tawaran pekerjaan langsung, itu adalah tanda bahaya yang serius.
Tawaran pekerjaan tipikal datang setelah proses lamaran kerja yang lengkap, meliputi penyerahan resume dan surat lamaran, penyaringan kandidat yang tepat oleh pemberi kerja, dan wawancara kerja formal.
Tawaran pekerjaan tidak dibagikan secara bebas dan acak kepada siapa pun yang memiliki alamat email atau akun media sosial.
6. Perekrut meminta uang dari kamu
Oknum lowongan pekerjaan palsu dapat mengambil jumlah uang yang banyak dari para korban penipuan.
Mereka meyakinkan korban penipuan untuk mengeluarkan uang sebagai bagian dari pekerjaan, dengan janji mendapatkan jumlah yang lebih besar di kemudian hari.
Atasan yang meminta uang kamu adalah salah satu tanda bahaya terbesar saat melihat iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan.
Jika kamu harus membayar untuk melamar pekerjaan, kemungkinan besar itu adalah lowongan kerja palsu.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM MENYAPA", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/Gj3J3Md9EoGBu8HvPgXXEZ, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.