Anak Tantrum, Ibu Jangan Ikut Tantrum! Begini Rasulullah mengajarkan Adab terhadap Anak Kecil

Photo Author
- Selasa, 1 Agustus 2023 | 06:00 WIB
 Ibu hadir sepenuhnya saat anak tantrum (Genmuslim.id.dok: Freepik)
Ibu hadir sepenuhnya saat anak tantrum (Genmuslim.id.dok: Freepik)

GENMUSLIM.id - Orang tua sering kali jengah ketika anak tantrum, apalagi jika anak tantrum di tempat umum. 
 
Saat anak menangis, tidak sedikit orang tua yang menyuruh anaknya diam, bahkan membentak, sampai mendaratkan cubitan. 
 
Padahal, menangis merupakan respon tubuh saat kita merasa tidak nyaman terhadap sesuatu, begitu juga yang terjadi pada anak kecil. 
 
Apalagi, anak belum mempunyai banyak kosakata untuk mengekspresikan apa yang ia rasakan.  
 
 
Bagi orang tua, hal tersebut tentunya menjadi kondisi yang sangat menantang.
 
Alih-alih menyuruh anak diam, sebaiknya kita segera mencari penyebab kenapa anak merasa tidak nyaman. 
 
Apakah ia bosan? haus atau kelaparan? kepanasan atau kedinginan? atau bahkan tidak nyaman bertemu banyak orang? Yang pasti, dia butuh bantuan kita untuk meregulasi emosi yang ia rasakan. 
 
Saat anak menangis, jangan diabaikan: segera cari penyebab dan hadir untuk memberikan kenyamanan.
 
 
Bagaimana sikap Rasulullah saat mendengar tangisan anak kecil? 
 
Beberapa hadits mencatat betapa bijaknya sikap Rasulullah terhadap anak kecil, bahkan saat Beliau sedang solat. 
 
Sahabat Anas bin Malik RA mengisahkan,  ia tidak pernah shalat di belakang imam yang lebih cepat dan lebih sempurna sholatnya melebihi Rasulullah SAW.
 
Apabila mendengar suara tangis seorang anak, beliau mempercepat sholatnya karena khawatir akan mengganggu ibunya.
 
 
Rasulullah SAW bersabda, "Aku memulai sholat dan ingin memanjangkannya. Ketika mendengar tangisan bayi, lalu aku mempersingkat bacaan sholat karena aku mengetahui betapa gundah hati ibunya karena tangisan bayinya."
 
Dari hadis tersebut, kita belajar dari sikap Rasulullah bahwa jika ada anak kecil menangis, seorang ibu tidak boleh mengabaikannya, sekalipun saat sedang shalat, hal ini dapat diaiasati dengan memilih bacaan surat yang singkat. 
 
Dikutip Genmuslim dari Instagram dr. Pinan @dr.pinan, "Ketika anak menangis, tidak boleh ada pembiaran dan pengabaian, orang tua wajib hadir memberikan ketenangan."
 
Lalu, bagaimana dengan tantrum?
"Ketika anak tantrum, dia butuh dibantu untuk meregulasi 'badai emosi' yang melanda," tulis dr. Pinan dalam instagramnya.  
 
 
Badai emosi ini muncul karena sesuatu yang dia inginkan tidak terlaksana, sementara ia masih berkenalan dan belajar untuk mengelola emosinya. 
 
Jadi, orang tua perlu mengajarkan anak untuk meregulasi emosinya.
 
Bukan dengan ikut menangis atau bahkan dengan mencontohkan badai emosi yang lebih besar lagi melalui teriakan, bentakan, sampai cubitan, namun tetap hadir dengan sehadir-hadirnya. 
 
Orang tua harus tetap di samping anak, menjaga kontak mata, memberikan ketenangan dengan sentuhan, menjaga mereka tetap aman, lalu membantu memvalidasi perasaanya sehingga anak tahu bahwa apa yang dirasakannya adalah hal yang boleh dirasakan sebagai makhluk Allah karena Allah yang memberikan perasaan tersebut, namun jika 'badai emosi' itu datang lagi, dapat disikapi dengan lebih bijak. 
 
 
Dengan demikian, anak akan belajar menerima gejolak perasaan dan tahu bagaimana meregulasi emosinya. 
 
Yang harus dipahami dari anak tantrum adalah bahwa mereka sedang "minta tolong" untuk dibantu meregulasi dirinya dan meminta dinyamankan dari rasa yang tidak enak dirasakannya.
 
Bagaimana jika orang tua tetap tidak tahan dengan tangisan anak?
 
Orang tua bisa menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya pelan-pelan, minum air putih, jika dalam kondisi berdiri segera duduk, dan beristigfar sambil meminta pertolongan Allah karena hanya dengan rahmat kasih sayang Allah kita dapat membersamai anak dengan hati yang lapang.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Febrilian Zulrahman, S. Kom

Sumber: Instagram/@dr.pinan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X