olahraga

Mengintip Profil Ons Jabeur, Petenis Wanita Top Asal Tunisia yang Siap Donasikan Hadiah WTA untuk Palestina

Jumat, 3 November 2023 | 13:00 WIB
Petenis Ons Jabeur Siap Donasikan Hadiah WTA untuk warga Palestina (GENMUSLIM.id/dok: Tangkapan layar video Instagram @onsjabeur)

GENMUSLIM.id – Petenis wanita top asal Tunisia Ons Jabeur mengungkapkan dirinya akan mendonasikan sebagian hadiah uang (prize money) WTA Finals 2023 di Cancun untuk membantu warga Palestina.

Janji itu Ons Jabeur sampaikan setelah berhasil mengalahkan Marketa Voundrosova asal Republik Ceko pada Rabu, 11 November 2023.

Baca Juga: Makna Semangka Sebagai Simbol: Asal Usul dan Simbolisme Semangka di Dalam Perjuangan Palestina

Ons Jabeur bisa membalaskan kekalahannya pada laga Wibledon 2023 lalu dengan skor 6-4, 6-3 atas Voundrosova. Dikutip dari situs WTA, Jabeur tak kuasa menahan tangis kala pidato usai pertandingan.

Petenis Wanita berumur 29 tahun ini saat ditanya soal perasaannya berhasil memenangkan pertandingan, mengatakan bahwa dia tidak terlalu bahagia karena kondisi dunia saat ini.

Setelah menenangkan diri, diiringi riuh sorakan dukungan penonton Jabeur berkata,”Sangat berat melihat anak-anak dan bayi meninggal setiap harinya. Ini sangat menyakitkan hati. Jadi, saya memilih untuk mendonasikan Sebagian hadiah uang yang saya dapatkan untuk bisa membantu orang-orang Palestina.”

Jabeur menuturkan bahwa ia tidak bermaksud menyampaikan pesan politik. Ia hanya ingin menyampaikan pesan kemanusiaan demi perdamaian dunia.

Selanjutnya, Ons Jabeur harus mengalahkan peringkat dua dunia Iga Swiatek pada perandingan terakhir babak round-robin yang akan digelar Jumat (3/11) agar bisa lolos semifinal ke Meksiko.

Lantas, bagaimana profil Ons Jabeur? Simak selengkapnya rangkuman yang dikutip Genmuslim dari berbagai sumber pada Jumat, 3 November 2023 berikut.

Baca Juga: Ramai Gambar Semangka Hiasi Sosial Media Tuk Dukung Palestina, Simak Bagaimana Sejarahnya!

Profil singkat Ons Jabeur

Ons Jabeur lahir di Ksar El Hella, Tunisia, pada 28 Agustus 1994 dari pasangan Ridha dan Samira Jabeur.

Jabeur pertama kali dikenalkan dengan olahraga tenis oleh ibunya saat usianya tiga tahun. Pada usia empat tahun, ia kerap berpindah-pindah dari Tunisia, Belgia, dan Perancis untuk pelatihan.

Dukungan penuh dari keluarganya membuat Jabeur terus fokus di pertandingan tenis, sampai akhirnya ia berhasil memenangkan gelar tunggal junior di ajang Grand Slam Prancis terbuka pada tahun 2011.

Ia adalah pemain Arab yang memenangkan gelar itu setelah Ismail El Shafei memenangkan gelar Wimbledon junior putra pada tahun 1994.

Halaman:

Tags

Terkini