"Kebiasaan buruk federasi sepak bola di Indonesia yang kini memecat pelatih asal Korsel, Shin Tae-yong. Kenapa seperti itu wahai PSSI?" tulis Chosun dalam artikel yang tayang pada Senin, 6 Januari 2025.
Media asal Korsel itu juga menyoroti kemenangan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi di GBK pada November 2024 lalu belum cukup bagi tuntutan PSSI terhadap STY.
"Meskipun Shin Tae-yong mendapatkan kepercayaan dari suporter dan membawa Indonesia menang atas Arab Saudi untuk kali pertama, dia tetap dipecat PSSI," begitu sorotan dari Chosun terhadap PSSI.
2. Media Malaysia: Puluhan Juta Pecinta Sepak Bola di ASEAN Idamkan Piala Dunia
Media asal Malaysia, The Star juga menyoroti pemecatan STY dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia.
The Star menuturkan Erick Thohir selaku Ketum PSSI membutuhkan pelatih yang lebih kuat untuk menghadapi Piala Dunia 2026.
Di sisi lain, media asal Malaysia itu mengungkap kilas balik perjuangan Timnas Indonesia yang pernah menjajaki kompetisi Piala Dunia pada tahun 1938 silam.
Terkait kabar kepergian STY dari skuad Garuda, membuat The Star berseloroh tentang puluhan juta orang di ASEAN yang merupakan penggemar berat sepak bola mengindamkan Piala Dunia.
The Star menyoroti PSSI justru mendepak Shin Tae-yong pergi dari Timnas Indonesia setelah sebelumnya berjuang hingga babak Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Puluhan juta orang di ASEAN ini adalah penggemar berat sepak bola, tapi satu-satunya penampilan Indonesia di Piala Dunia terjadi pada masa penjajahan Belanda tahun 1938," sebut The Star dalam artikel yang tayang pada Senin, 6 Januari 2025.
3. Media Perancis: Harapan Garuda ke Piala Dunia 2026 Masih Ada
Media terkenal di Perancis, France24 menyebut keputusan pemecatan PSSI ke STY adalah upaya untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026.
"Harapan mereka untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih hidup," begitu pernyataan France24 dalam artikel yang tayang pada Senin, 6 Januari 2025.
France24 juga menyoroti upaya PSSI yang telah menaturalisasi belasan pemain kelahiran Belanda, namun Garuda tetap kalah melawan China dan dihancurkan Jepang, pada November 2024 lalu.