GENMUSLIM.id - Media TVOne kembali menuai kontroversi setelah menyebarkan informasi yang dianggap memfitnah Timnas Indonesia dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Dilansir GENMUSLIM dari instagram @indonesian.football.news pada Hari Senin, 25 November 2024, dalam sebuah wawancara, presenter TVOne menanyakan alasan PSSI berencana menaturalisasi 150 pemain asing, sebuah pernyataan yang sama sekali tidak pernah diungkapkan Erick Thohir.
Erick Thohir, yang menghadiri sesi wawancara tersebut, tampak kaget mendengar pertanyaan tersebut. Dengan tegas, ia membantah pernyataan itu dan mengklarifikasi fakta sebenarnya.
Lewat unggahan story di instagram pribadinya Erick Thohir mengupload video lamanya saat diwawancarai awak media yang berisi pernyataan tentang,
"Saya selalu bilang mencari 150 pemain terbaik untuk menjadi database pemain sepak bola Indonesia untuk membentuk tim U-17, U-20, dan tim senior,” tegas Ketua Umum PSSI itu kepada awak media di Arena Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis 7 November 2024 malam WIB.
Dalam klarifikasinya, Erick Thohir menjelaskan bahwa ucapannya telah dipelintir oleh media tersebut. Fokus utama PSSI saat ini adalah membangun database pemain lokal berbakat dari seluruh penjuru Indonesia, bukan mendatangkan atau menaturalisasi pemain asing.
Program ini bertujuan untuk menciptakan pondasi yang kuat bagi pembentukan timnas di berbagai level usia hingga tim senior.
“Ini adalah langkah strategis untuk memastikan regenerasi pemain berjalan baik. Kita ingin memiliki database pemain yang bisa terus dipantau dan dibina,” ujar Erick Thohir.
Erick juga menekankan pentingnya media untuk melaporkan fakta secara objektif dan tidak menyebarkan informasi yang dapat merusak citra organisasi maupun sepak bola nasional.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia Di Piala AFF Senior 2024: Tanggal, Lawan, Dan Waktu Pertandingan
Setelah insiden ini, TVOne menuai kritik tajam dari masyarakat, terutama pecinta sepak bola Indonesia.
Banyak yang menilai bahwa tindakan memplesetkan pernyataan Erick Thohir adalah bentuk penyebaran hoaks yang tidak bertanggung jawab.
Video wawancara tersebut bahkan sempat viral di media sosial, memicu perdebatan di kalangan netizen.