Di lini pertahanan, Nurul Amalia dan bek lainnya akan bekerja ekstra untuk meredam serangan dari pemain-pemain Belanda yang terkenal agresif dan cepat.
Fokus permainan akan diarahkan pada transisi cepat dari bertahan ke menyerang, dengan harapan dapat memanfaatkan celah yang mungkin ditinggalkan oleh lawan.
Salah satu taktik utama adalah memanfaatkan sayap-sayap yang memiliki kecepatan dan kemampuan dribel yang baik.
Pemain-pemain sayap Indonesia akan menjadi kunci untuk melakukan serangan balik cepat saat kesempatan muncul.
Selain itu, dengan pertahanan yang kompak dan terstruktur, Timnas Putri Indonesia akan berusaha menahan serangan lawan serta membatasi ruang gerak mereka.
Beberapa pemain yang akan berperan besar dalam laga ini di antaranya adalah kiper utama, Thasza Amelia Putri, yang akan mengamankan gawang Indonesia.
Thasza dikenal sebagai sosok yang tangguh dan sering melakukan penyelamatan penting dalam laga-laga krusial.
Di lini tengah, keberadaan Shafira Ika akan sangat berpengaruh dalam mengatur tempo dan menjaga aliran bola. Ia memiliki kemampuan distribusi bola yang baik serta stamina untuk menguasai lini tengah.
Di sisi lain, Zahra Muzdalifah diharapkan dapat memanfaatkan setiap peluang yang muncul untuk mencetak gol.
Kecepatan dan instingnya di kotak penalti akan menjadi harapan utama untuk membawa Indonesia unggul.
Kehadiran mereka menjadi elemen penting dalam strategi yang dirancang oleh pelatih guna meredam permainan Belanda yang dinamis.
Bermain melawan Belanda bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi juga pengalaman yang tak ternilai bagi tim.
Kesempatan ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi para pemain Indonesia untuk berkompetisi di level yang lebih tinggi.