Target tersebut dinilai tidak muluk-muluk, bila berkaca dari pencapaian para atlet di Paralimpiade Paris 2024 kemarin.
Patut dicatat bahwa Tim Merah Putih yang bertanding di ajang Paralimpiade 2024 Paris itu berhasil membawa pulang 4 medali dengan rincian 1 emas, 8 perak, dan 5 perunggu.
Menpora Dito memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian prestasi Indonesia di Paralimpiade 2024 Paris.
"Torehan sejarah baru tercipta. Pencapaian ini bukan hanya yang terbaik sepanjang partisipasi Indonesia dalam Paralimpiade," kata Dito di Istana Merdeka, Jakarta, pada 11 September 2024 lalu.
Apresiasi MENPORA Terhadap Pemprov Jateng Siap Bangun Paralympic Training Center
Menyoroti pencapaian itu juga berkat komitmen pemerintah dalam membangun Paralympic Training Center di Karanganyar, Jawa Tengah, dalam hal Menpora Dito turut memuji kepedulian Pemprov Jateng.
"Keberadaan pusat pelatihan ini akan semakin meningkatkan prestasi para atlet paralimpik Indonesia di masa yang akan datang, memperkuat fondasi pembinaan olahraga disabilitas Tanah Air," tegasnya.
Upaya-upaya pembinaan olahraga bagi penyandang disabilitas juga pernah dilakukan terhadap personel Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI, yang dimulai pada tahun 1972 silam.
Kala itu, Kemhan dan TNI bekerja sama dengan RS Fatmawati dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk melatih para atlet nasional khusus penyandang disabilitas.
Berikut ini ulasan terkait perkembangan olahraga penyandang disabilitas di Indonesia.
Prestasi Olahraga Penyandang Disabilitas Indonesia
Prestasi yang diperoleh dari para atlet penyandang disabilitas di Indonesia meliputi sejumlah kejuaraan di tingkat nasional dan tingkat internasional:
Pada tahun 1974, untuk pertama kalinya Indonesia meraih medali emas untuk cabang olahraga jalan cepat 100 meter dan perunggu untuk cabang olahraga lempar lembing pada Milti Disable Games di Inggris.
Pada tahun 1975, Indonesia menyabet medali emas untuk cabang olahraga olahraga lari cepat 100 meter lempar lembing, lompat tinggi, dan renang, pada perhelatan FESPIC Games di Oita, Jepang.
Pada tahun 1976, tim penyandang disabilitas Indonesia meraih medali perunggu untuk cabang olahraga lempar cakram serta medali perunggu untuk cabang olahraga lempar lembing pada Olimpiade Penyandang Disabilitas sedunia di Toronto, Canada.
Pada tahun 1977, atlet disabilitas Indonesia meraih medali emas dan perak untuk cabang olahraga lempar lembing dan tolak peluru, serta medali perak dan perunggu untuk cabang olahraga loncat tinggi di FESPIC Games II di Australia.