Sadio Mane telah memulai awal perjalanan sejak di desa, dia kerap kali ikut turnamen antar kampung.
Awalnya cita cita Sadio Mane sempat ditentang oleh orang tuanya namun berkat pamannya akhirnya mereka pun luluh.
Orang tua dan paman Sadio Mane pun rela menjual hasil panen kebun mereka demi mewujudkan cita cita Sadio Mane.
Selain itu, warga desanya juga turut membantu patungan uang untuk Sadio Mane agar dapat mengejar cita citanya.
Baca Juga: Posting Buah Semangka, Ragnar Oratmangoen Pemain Timnas Indonesia Ternyata Juga Dukung Palestina?
Sadio Mane pun akhirnya memutuskan pergi ke kota Dakar dan mencari klub lokal terbaik disana.
Hingga akhirnya dia menemukan sebuah klub yang sedang melakukan seleksi.
Sadio Mane awalnya tidak menyakinkan para juri lantaran tampilannya yang sangat tidak menyakinkan.
Baju jelek, celana pendek, dan sepatu rusak. Namun saat bola ditangan Sadio Mane,
Juri terpukau dan langsung menghampiri Sadio Mane dan meluluskannya.
Tercatat selama 90 match Sadio Mane berhasil mencetak gol sebanyak 131. Lalu waktu yang ditunggu pun tiba.
Seorang pencari bakat sepak bola asal Perancis datang ke Dakar untuk mencari bakat anak anak Sinegal.
Dan saat melihat keahlian dan keterampilan Sadio Mane, akahirnya mereka memutuskan untuk membawa Sadio Mane ke Perancis dan bermain di klub FC METC.
Saat Sadio Mane bermain di klub ini, dia masih berusia 15 tahun.