nasional

Jadi Sorotan Khusus Kepolisian dan KPAI, Terungkap Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Merasa Kesepian hingga Motivasi Dendam

Rabu, 12 November 2025 | 12:00 WIB
Foto ilustrasi - Polisi ungkap pelaku sering merasa kesepian (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Unsplash/Jack Lucas Smith)

GENMUSLIM.id - Polisi mengungkapkan bahwa pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta adalah anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) dan masih berstatus sebagai siswa sekolah.

Diungkap dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya pada Selasa, 11 November 2025, Polisi menyatakan bahwa dari hasil penggalian keterangan, ditemukan bahwa pelaku memiliki dorongan untuk melakukan tindakan ekstrem tersebut.

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin juga menyebut ada keterlibatan perasaan dalam keputusan pelaku, yakni selalu merasa sendiri.

Polisi: Pelaku Merasa Sendiri, Baik di Keluarga Maupun di Sekolah

Dalam perjalanan proses penyidikan, Polisi menyoroti tentang ada perasaan sendiri yang dirasakan pelaku.

Hal tersebut lanas menjadi perhatian khusus bagi kepolisian dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Baca Juga: Polisi Ungkap Hasil Penyelidikan, Pastikan Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Tak Terkait Jaringan Terorisme

“Yang bersangkutan, ABH ini terdapat dorongan untuk melakukan peristiwa hukum tersebut,” ucap Iman.

“Dorongannya, yang bersangkutan merasa sendiri, kemudian merasa tidak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya, baik itu di lingkungan keluarga, maupun di lingkungan sekolah,” jelasnya

“Ini yang menjadi perhatian kami juga bersama KPAI untuk menyikapi hal tersebut,” lanjutnya.

Densus 88: Terungkap Inspirasi Ideologi yang Diserap Pelaku

Kasubdit Kontra Naratif Direktorat Pencegahan Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, memastikan tak ada jaringan terorisme di belakang tindakan pelaku.

Eka mengungkapkan bahwa ada inspirasi dari ideologi dari luar negeri, seperti dari beberapa kasus di Amerika dan Eropa yang diserap oleh pelaku.

Baca Juga: Termasuk PUBG, Imbas Ledakan di SMAN 72 Jakarta Bikin Pemerintah Bakal Kaji Aturan Pembatasan Game Online?

“ABH hanya melakukan peniruan sebagai bentuk inspirasi. Tidak ada kaitan dengan jaringan mana pun. Kejadian ini belum termasuk tindak pidana terorisme,” ucapnya.

Inspirasi tersebut, kata Eka kemudian terungkap dari beberapa simbol yang ditemukan di senjata mainan milik pelaku.

Halaman:

Tags

Terkini