nasional

Sorotan Khusus: Kemewahan 'Nepo Kids' Anak Pejabat Jadi Pemicu Gelombang Tuntutan Reformasi di Nepal

Jumat, 12 September 2025 | 11:28 WIB
Menyoroti fenomena gaya pamer harta anak pejabat di Nepal yang memicu gelombang tuntutan reformasi di Nepal (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Unsplash.com/Pranish)

GENMUSLIM.id - Nepo kids atau istilah yang merujuk pada fenomena anak pejabat yang kerap memamerkan gaya hidup mewah, kini menjadi sorotan utama di Nepal.

Istilah ini awalnya populer di India, merujuk pada anak selebriti yang mudah masuk industri film.

Kendati demikian, di Nepal, makna itu berkembang lebih serius dengan mengarahkan makna negatif tentang gaya pamer anak pejabat sehingga akhirnya kini memicu gelombang protes besar-besaran.

Bahkan, protes yang dipicu kemarahan masyarakat terhadap gaya nepo kids ini membuat Perdana Menteri Nepal, Khadga Prasad Sharma Oli resmi mengundurkan diri pada Selasa, 9 September 2025.

Baca Juga: Telisik Awal Mula Gejolak Demonstrasi di Kathmandu, Nepal: dari Skandal Korupsi hingga Larangan Main Medsos

Sebelum tuntutan terkait nepo kids menyeruak ke permukaan, gelombang massa bahkan sempat menyerang rumah-rumah pejabat, kantor partai, hingga gedung parlemen.

Menurut laporan Al Jazeera pada Rabu, 10 September 2025, lebih dari 20 orang tewas dalam kerusuhan demonstrasi tersebut, termasuk istri sang mantan perdana menteri Nepal, Radhika Shakya. Mayoritas korban juga berasal dari kalangan muda yang ikut aksi unjuk rasa.

Melihat lebih jauh, diketahui banyak generasi muda Nepal merasa geram melihat anak pejabat menikmati kemewahan, sementara mereka sendiri kesulitan mencari pekerjaan.

“Kesenjangan ini sudah terlalu mencolok. Mereka hidup enak karena orang tuanya berkuasa,” ujar seorang mahasiswa di Kathmandu, Nepal, sebagaimana dikutip dalam laporan yang sama.

Baca Juga: Rencana Kota Modern AS di Gaza Bocor, Diduga Libatkan Investor dengan Dana Fantastis Rp1.600 Triliun

Di sisi lain, tagar 'Nepo Kid' pun menjadi tren tersendiri di kalangan muda Nepal. Video-video anak pejabat yang memamerkan mobil mewah, barang bermerek, dengan gaya hidup glamor pun menuai kritik keras di media sosial.

Meski begitu, pengunduran diri Oli ternyata tidak meredakan situasi. Demonstran tetap turun ke jalan pada Selasa, 9 September 2025, unjuk rasa diwarnai aksi membakar ban hingga menyerang kantor partai politik di Lalitpur.

Bandara internasional Kathmandu bahkan sempat menutup semua penerbangan. Sejumlah menteri ikut mundur, termasuk Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak dan Menteri Pertanian Ramnath Adhikari.

Tekanan publik kian besar, dengan tuntutan reformasi total di tubuh pemerintahan.

Halaman:

Tags

Terkini