GENMUSLIM.id - Kasus impor pakaian bekas ilegal kembali bikin heboh. Kemendag bersama BIN dan BAIS TNI berhasil mengamankan 19.391 bal pakaian bekas senilai Rp112 miliar dari gudang di Bojongsoang, Bandung.
Kasus ini bukan sekadar pelanggaran hukum negara, tapi juga bisa dilihat dari sudut pandang Islam terkait larangan kecurangan, keadilan dalam perdagangan, dan menjaga ekonomi umat.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa impor pakaian bekas dilarang, apalagi barang-barang ini masuk secara ilegal dari Korea, Jepang, dan China.
Temuan berasal dari 11 gudang, dan seluruh proses hukum akan dijalankan sesuai aturan yang berlaku. Tujuannya jelas: melindungi masyarakat sekaligus industri tekstil dalam negeri.
Komisi VI DPR RI melalui Darmadi Durianto mengapresiasi langkah tegas pemerintah. Polisi juga menegaskan proses hukum akan menyasar para pelaku, baik administratif maupun pidana.
Publik ramai menyoroti fenomena “balpres” (bal pakaian bekas) karena selain ilegal, ini juga merugikan industri UMKM tekstil lokal yang sedang berjuang pasca pandemi.
Islam menekankan kejujuran dan keadilan dalam perdagangan. Allah berfirman dalam QS. Al-Muthaffifin: 1–3 tentang ancaman bagi orang-orang yang curang dalam takaran dan timbangan. Mengimpor pakaian ilegal termasuk bentuk kecurangan karena merugikan masyarakat luas dan pelaku usaha sah.
Selain itu, Rasulullah SAW., bersabda: “Pedagang yang jujur lagi terpercaya akan bersama para nabi, shiddiqin, dan syuhada di hari kiamat.” (HR. Tirmidzi). Hadits ini menegaskan betapa pentingnya amanah dalam bisnis.
Buat kita Gen Z muslim, apa yang bisa dilakukan?
- Dukung produk lokal → pilih brand dalam negeri biar ekonomi umat tumbuh.
- Jangan konsumtif → beli secukupnya, bukan karena tren.
- Edukasi soal halal & legal → cek asal-usul barang sebelum beli, jangan asal murah.