nasional

Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan, Datangi TKP Pemerkosaan Keluarga Pasien oleh Oknum Dokter PPDS RSHS Bandung

Kamis, 17 April 2025 | 10:11 WIB
Menkes jelaskan tentang pembekuan PPDS Prodi Anestesi di RSHS Bandung (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @bdg.dlh)

GENMUSLIM.id - Dunia kedokteran dibuat geram dengan aksi bejat oknum dokter residen anestesi Program Pendidikan Dokter Spesialis (Dokter PPDS) Universitas Padjajaran, Priguna Anugerah Pratama.

Priguna terbukti melakukan tindakan pemerkosaan kepada 3 korbannya yang dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Salah satu korban kejadian pada 18 Maret 2025 lalu di Gedung Maternal & Child Health Center (MCHC) lantai 7 RSHS Bandung dibius hingga tak sadarkan diri.

Modusnya saat itu adalah untuk melakukan cek darah pada korban di mana saat itu ia sedang menunggu ayahnya yang dirawat di ICU.

Baca Juga: Kementerian PPPA Ingin Hukuman Maksimal pada Oknum Dokter PPDS Priguna Anugerah Pratama: Jadi Ada Efek Jera!

Karena kasus ini, Wakim Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan bersama mengunjungi RSHS Bandung dan meninjau lokasi kejadian.

Dari kunjungannya ini terungkap bahwa gedung yang menjadi TKP belum beroperasi.

“Tadi ketika kita mendatangi, itu adalah ruangan yang masih dalam proses perbaikan, jadi itu ruangan di lantai yang belum dioperasikan,” kata Veronica di RSHS Bandung pada Senin, 14 April 2025.

“Jadi memang ada ruangan-ruangan yang sudah menjadi perencanaan daripada si oknum itu,” imbuhnya.

“Lewat tangga darurat, keluar dari lantai 6, naik tangga, terus masuk ke lantai 7 dan di saat tengah malam,” tambahnya.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Hentikan PPDS Prodi Anestesi Unpad di RSHS Bandung, Menkes Budi Gunadi Sadikin: Ini Bersifat...

Veronica kemudian membayangkan iming-iming seperti apa dari oknum dokter tersebut sampai korban mau mengikutinya.

“Saya lagi membayangkan kondisi korbannya itu kan pasti ayahnya lagi sakit, mungkin saja diiming-iming tidak usah bayar, saya lagi membayang ya,” ucapnya.

“Ranjang masih berantakan dan masih bocor-bocor gitu, itu kan seolah-olah seperti memang dari korban itu mungkin, saya lagi menganalisa ya mungkin lagi posisi susah, ayah sakit, mungkin lagi kurang dana juga atau seperti apa tiba-tiba dijanjikan, ‘Ini saya bantu’ atau apapun,” tambahnya.

Halaman:

Tags

Terkini