nasional

Sekjen MUI: Program Makan Bergizi Gratis Bawa Banyak Manfaat, Dorong Gizi Seimbang dan Perekonomian UMKM

Rabu, 8 Januari 2025 | 20:28 WIB
Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bawa Banyak Manfaat (Foto: GENMUSLIM.id/dok: muhammadiyah.or.id)

GENMUSLIM.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai pada Senin, 6 Januari 2025. Program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini diluncurkan di 26 provinsi dengan 190 dapur operasional.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan, menyambut baik inisiatif ini.

Dilansir oleh GENMUSLIM.id dari Kemenag pada Rabu, 8 Januari 2025.

Menurutnya, dimulainya program MBG menjadi tonggak bersejarah dalam upaya pemenuhan gizi masyarakat Indonesia.

"Kita bersyukur, di hari ke-79 masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah dimulai. Ini adalah langkah nyata yang harus didukung oleh semua pihak," ujar Buya Amirsyah.

Baca Juga: KEMENAG Luncurkan Panduan Makan Bergizi Gratis di Pesantren: Pemenuhan Gizi Plus Penanaman Karakter!

Ia menegaskan, program MBG menunjukkan bahwa kebijakan ini bukan sekadar slogan, melainkan aksi nyata.

“Kerja nyata ini perlu diapresiasi agar sukses, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan. Sebaliknya, kita tidak ingin program ini gagal karena ini adalah hajat hidup banyak orang,” tambahnya.

Program MBG dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi balita, anak-anak sekolah, santri, serta ibu hamil dan menyusui.

Sasaran awal mencakup sekitar 600 ribu penerima manfaat di wilayah perkotaan dan pedesaan, terutama di kabupaten yang telah melaksanakan uji coba sebelumnya.

Buya Amirsyah juga menyoroti peran penting UMKM dalam program ini. Saat ini, sebanyak 140 UMKM terlibat dalam rantai pasok MBG, dengan ribuan UMKM, koperasi, dan BUMDes lainnya yang sedang melalui proses evaluasi.

Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Mulai Diterapkan di 26 Provinsi, Begini Soal Cara Daftar Jadi Mitra hingga Penerima Manfaat Program Ini

"Program ini tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal melalui keterlibatan petani, peternak, dan UMKM setempat," jelasnya. Ia menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan untuk memastikan kualitas program tetap terjaga.

Buya Amirsyah meminta agar pemerintah memastikan tidak ada pungutan biaya dalam proses pendaftaran mitra kerja, sehingga program ini berjalan transparan dan merata.

Halaman:

Tags

Terkini