Hal ini menjadi sorotan setelah beberapa tokoh politik mengusulkan agar para penceramah mendapatkan sertifikasi untuk meningkatkan kualitas dan menghindari kesalahan yang dapat menimbulkan polemik.
Presiden Prabowo Subianto menanggapi hal ini dengan bijak, menyatakan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak sebelum mengambil keputusan.
Keputusan Gus Miftah untuk mundur tidak hanya menjadi pelajaran tentang tanggung jawab, tetapi juga membuka ruang diskusi tentang pentingnya komunikasi yang lebih hati-hati, terutama bagi figur publik yang memiliki pengaruh besar.
Dengan sikap ksatria ini, Gus Miftah menunjukkan bahwa seorang pemimpin tidak hanya dihormati karena posisinya, tetapi juga karena keberaniannya untuk bertanggung jawab.
Presiden Prabowo Subianto mengakhiri pernyataannya dengan harapan bahwa langkah Gus Miftah ini dapat menjadi teladan bagi pejabat atau tokoh lainnya yang dihadapkan pada situasi serupa.
"Kita semua belajar dari langkah ini, bagaimana bertanggung jawab itu menjadi inti dari kepemimpinan yang baik," tutup Prabowo Subianto. ***