GENMUSLIM.id – Dalam beberapa pekan ini, di media sosial ramai aksi boikot Israel, hal tersebut mengacu pada produk-produk yang berasal dari negara tersebut dan yang mendukungnya.
Secara makna boikot Israell adalah tindakan untuk tidak menggunakan, membeli, atau membuang produk sebagai wujud protes.
Namun, boikot Israel menimbulkan dampak yang negatif dan positif secara siknifikan.
Adapun dampak positif dan negatif boikot Israel ialah:
Dampak positif:
- Gerakan boikot tersebut bertujuan untuk mengakhiri dukungan internasional terhadap penindasan Israel terhadap Palestina dan menekan Israel untuk mematuhi hukum internasional.
- Gerakan ini mendapatkan perhatian secara global, dan beberapa perusahaan serta organisasi telah mengumumkan dukungan mereka terhadap boikot tersebut, seperti Muslim Indonesia, yang telah berhenti menyajikan produk dari merek yang mendukung Israel.
- Gerakan boikot berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi Israel, dengan perkiraan berkisar antara US$10,5 miliar hingga US$11,5 miliar per tahun.
- Gerakan boikot dapat meningkatkan kesadaran tentang perjuangan Palestina untuk kebebasan, keadilan, dan kesetaraan serta memberikan tekanan pada Israel untuk mengubah kebijakannya.
Dampak negatif:
- Gerakan boikot mungkin lebih merugikan perekonomian negara yang memboikot dibandingkan dampaknya terhadap Israel
- Gerakan boikot dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan di Israel.
- Gerakan boikot mungkin tidak efektif dalam mencapai tujuannya, dan beberapa orang berpendapat bahwa gerakan tersebut mungkin kontraproduktif
- Gerakan boikot ini mungkin tidak adil bagi perusahaan dan individu Israel yang tidak mendukung kebijakan Israel terhadap Palestina
Kesimpulannya, gerakan boikot terhadap Israel mempunyai dampak positif dan negatif.
Baca Juga: Daftar Boikot 7 Produk Israel yang Familier di Sekitar Kita , Mulai dari Nestle Hingga Mc. Donald's
Meskipun hal ini dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi Israel dan meningkatkan kesadaran mengenai perjuangan Palestina.
Hal ini juga dapat merugikan perekonomian negara yang memboikot dan menyebabkan hilangnya lapangan kerja di Israel.
Efektivitas boikot ini masih diperdebatkan, dan beberapa orang berpendapat bahwa hal ini mungkin tidak adil bagi perusahaan dan individu Israel yang tidak mendukung kebijakan Israel terhadap warga Palestina.
Pada pemerintahan Indonesia sendiri, setelah di perhitungkan oleh para ahli, telah menyatakan keengganannya untuk menerapkan sanksi atau boikot ekonomi resmi.
Salah satu yang di perhitungkan adalah kasus kemarin dengan mengambil tindakan terhadap atlet Israel yang menyebabkan pada tahun 2023 Indonesia dicabut dari tugas menjadi tuan rumah kejuaraan oleh FIFA di tengah protes atas partisipasi Israel.