GENMUSLIM.id – Menag Yaqut Cholil Qoumas kini menjadi sorotan publik setelah candaannya yang mengatakan memilih ‘Amin’ bid'ah.
Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas melontarkan kata memilih ‘Amin’ bid'ah di Aula Diklat Keagamaan Gedung Kementerian Agama Jawa Timur, Jalan Ketintang Surabaya saat memberi sambutan.
Usai menyebut memilih ‘Amin’ bid'ah pada acara Pembekalan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Menag mendapat sorotan dari masyarakat.
"Profesor Amin Suyitno... Ini Aminnya tambahan atau sudah lama?.. Soalnya lagi ramai nih Amin... Amin....," ucap Menag dalam sambutannya, yang disambut tawa para hadirin yang hadir di dalam gedung tersebut.
Menang Yaqut Cholil Qoumas kemudian melanjutkan sambutannya, dengan menyebut nama amin tengah jadi perbincangan politik, setelah dideklarasikannya pasangan Anis-muhaimin.
"Saya biasanya panggil pak Yitno ini, bukan pak Amin, jangan-jangan ada nama presiden singkatannya AMIN, tapi saya nggak milih itu pak... (sembari tertawa)... Jelas ya... Kalau masih yang milih itu, bid'ah," imbuh Menag melanjutkan sambutannya.
Seperti diketahui kata ‘Amin’ merupakan akronim dari dua nama pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan berlaga di Pilpres 2024 mendatang adalah Anies-Muhaimin.
Lantaran menyinggung memilih ‘Amin’ sebagai bid’ah, Menag Yaqut Cholil Qoumas disinyalir sedang bermain dengan politik identitas dan memecah belah.
Dikutip Genmuslim.id tanggal 16 September 2023 dari berbagai sumber menurut Pakar Komunikasi Politik, Karim Suryadi bahwa ucapan dari Menag merupakan contoh politik identitas dan memecah belah.
“Sebab ini bukan ‘Amin’ bukan singkatan Anies-Cak Imin tapi Amin Suyitno orang kan tidak melihat tidak mendengar apa yang dia katakan ketika mengatakan itu di ruang publik, publik hanya melihat,” katanya.
“Dia sebagai Menteri Agama, sebagai Pejabat bukan sebagai pribadi. Jadi ini contoh buruk yang amat berbahaya,” sambungnya.***