GENMUSLIM.id- Menuju Pilpres 2024, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas berpesan agar jangan memilih capres yang mengatasnamakan agama untuk kepentingan pribadi.
Hal tersebut menurut Menag Yaqut mencederai kemurnian pilpres 2024 karena telah membawa bawa agama untuk memecah belah ummat.
Menag Yaqut Cholil Qoumas berharap agar agama tidak di jadikan senjata untuk meraih suara pada pilpres 2024.
Di kutip Genmuslim dari akun Instagram @rockygerungfans pada Rabu, 6 September 2024, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta rakyat untuk benar-benar melihat rekam jejak calon presiden atau capres yang akan didukung di Pilpres 2024.
Baca Juga: Elektabilitas Anies Baswedan Turun? Begini Profil dan Hasil Survei 3 Bakal Capres di Pilpres 2024
Ia mewanti-wanti agar masyarakat tidak memilih capres yang menggunakan agama sebagai alat kepentingan pribadi.
Pesan itu disampaikan Menag Yaqut dalam acara Tablig Akbar Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231 di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Tanjung Anom, Garut, Jawa Barat pada Minggu, 3 September 2024.
Dalam kesempatan itu, sosok yang akrab disapa dengan nama Gus Yaqut ini berbicara tentang pesta demokrasi tahun 2004.
Ia menyerukan kepada warga agar berhati-hati dalam memilih pemimpin, khususnya yang memiliki sejarah memecah belah hubungan antar umat beragama.
Yaqut menekankan pentingnya meneliti latar belakang calon pemimpin dengan cermat.
"Saya berpesan kepada seluruh ikhwan dan akhwat ini agar nanti ketika memilih calon pemimpin kita, calon presiden dan wakil presiden (Pilpres 2024), kita lihat betul rekam jejaknya," pesan Gus Yaqut.
"Harus dicek betul (rekam jejak capres yang mau dipilih). Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini memecah-belah umat. Kalau pernah (memecah belah umat) jangan dipilih," tambahnya.
Tak sampai di situ, Menag Yaqut juga mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap calon pemimpin yang menjadikan agama sebagai sarana untuk mencapai ambisi politiknya.
"Kita lihat calon pemimpin kita ini pernah menggunakan agama sebagai alat untuk memenangkan kepentingannya atau tidak, Kalau pernah, jangan dipilih," ucap Gus Yaqut.
Terakhir, Menag mengingatkan bahwa esensi agama adalah untuk melindungi kepentingan masyarakat.
"Umat Islam diajarkan agar menebarkan Islam sebagai rahmat. Rahmatan lil 'alamin, rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil islami, tok," pungkas Menag Yaqut.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.