Gelar Upacara Hari Kemerdekaan ke 78, SMKN 1 Pasuruan Kejutkan Peserta dengan Penampilan Teater

 

 

GENMUSLIM.id - Hari Kemerdekaan menjadi momen yang sakral bagi Bangsa Indonesia, 78 tahun sudah negeri ini bebas dari jajahan bangsa asing.

 

Disegala penjuru ada berbagai adat dan tradisi untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia, salah satunya upacara bendera.

 

Upacara Bendera menjadi hal wajib yang ada pada Hari Kemerdekaan, sebagai simbol persatuan dan kesatuan seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang suku, agama, atau budaya.

 

 

SMKN 1 Pasuruan pun turut mengadakan upacara bendera yang setiap tahunnya tampil dengan inovasi baru.

 

Upacara Kemerdekaan diadakan di lapangan SMKN 1 Pasuruan yang diikuti siswa-siswi, guru maupun staf dengan menggunakan pakaian pejuang.

 

Alasan dikenakannya pakaian pejuang tidak lain untuk mengenang para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.

 

Bertindak sebagai petugas upacara ada tim Paskibra SMKN 1 Pasuruan yakni Foka-PKS Skensa.

 

Diikuti pembina upacara, Drs. Akh. Sigit Suyani, S.ST, M.T. selaku kepala sekolah SMKN 1 Pasuruan.

 

Upacara berlangsung khidmat, bapak kepala sekolah pun memberikan amanat bahwa kita sebagai siswa harus mampu menghargai jasa para pahlawan.

 

"Mengapa saya marah ketika ada siswa bercanda saat lagu Indonesia Raya dinyanyikan? Karena saya mau membiasakan diri ananda sekalian agar selalu menghargai hasil dari perjuangan pahlawan. Lagu Indonesia Raya bukan hanya sekadar lagu, tapi juga identitas negara Indonesia selain bendera merah putih." ucap kepala sekolah dalam pidatonya.

 

Di akhir upacara terdapat jeda yang membuat peserta penasaran, "mengapa tak segera dibubarkan?."

 

Tiba-tiba muncul di tengah peserta, kelompok gadis dengan pakaian putih penuh darah.

 

Para gadis ini berjalan dengan tangan memegang tali yang terikat pada sosok misterius berbaju hitam.

 

 

Mereka terus berjalan hingga berada di depan peserta upacara, sebenarnya apa yang mereka lakukan?.

 

Kelompok gadis berpakaian putih penuh darah berjalan memutari sosok misterius.

 

Gerakan memutar dengan tali ditangan para gadis itu membuat tubuh sosok misterius terikat.

 

Tiba-tiba terdengar suara menggema dari sosok misterius, rupanya ia tengah menyuarakan naskah dalam puisi.

 

"Ketika musyawarah berubah dari mufakat menjadi siasat. Ketika wakil rakyat lebih mewakili penjahat. Ketika gedung dewan lebih mirip kandang hewan. Dan ketika pejabat negara tega menjadi pengkhianat bangsa." ucap sosok misterius itu dengan lantang dan berapi-api.

 

"Masih merdekakah kau Indonesia?" kompak kelompok gadis berbaju putih penuh darah.

 

Rupanya kelompok gadis berbaju putih penuh darah dan sosok misterius itu berasal dari esktrakulikuler teater "Srengenge" yang dimiliki SMKN 1 Pasuruan.

 

Mereka kompak menyuarakan puisi bertajuk "Masih Merdekakah Kau Indonesia?" karya Omong-omong Sastra.

 

Para peserta upacara yang hadir cukup kaget dengan penampilan teater yang begitu memukau.

 

Penampilan berpuisi dikemas dengan begitu apik dengan peraga yang nyata disambut tepuk tangan meriah.

 

Mereka berani membawakan puisi yang membuat penonton berpikir apa sebenarnya makna merdeka?.

 

Merdeka yang tidak hanya sekadar lepas dari jajahan bangsa lain tapi juga merdeka dalam bersuara dan mengemukakan suara tanpa takut suatu ancaman menghadang.***