Kontroversi Adita Irawati yang Gunakan Istilah Rakyat Jelata, Gus Miftah Kembali Jadi Sorotan Publik

Photo Author
- Sabtu, 7 Desember 2024 | 08:56 WIB
Adita Irawati Komentari Gus Miftah, Malah Tuai Kritik dari Netizen (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @infosubang.co)
Adita Irawati Komentari Gus Miftah, Malah Tuai Kritik dari Netizen (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @infosubang.co)

GENMUSLIM.id - Adita Irawati, juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, mendadak menjadi perhatian publik setelah pernyataannya yang menyebut "orang kecil" sebagai "rakyat jelata" viral di media sosial.

Komentar tersebut muncul saat ia menanggapi kasus yang melibatkan pendakwah sekaligus Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah.

Dalam pernyataannya, Adita mencoba membela dengan menekankan kepeduliannya terhadap masyarakat kecil.

Namun, istilah "rakyat jelata" yang ia gunakan menuai kritik tajam dari warganet. Banyak yang merasa istilah tersebut merendahkan dan tidak pantas diucapkan oleh seorang pejabat publik.

Baca Juga: Tanggapan Rocky Gerung Soal Gus Miftah Hina Penjual Es Teh: Itu Pola Umum Bagi Orang yang Mendadak Berkuasa

Dikutip GENMUSLIM dari Instagram @infosubang.co pada Sabtu, 7 Desember 2024 Kasus ini bermula dari sejumlah kontroversi yang melibatkan Gus Miftah, termasuk video ceramahnya yang menjadi viral.

Dalam salah satu momen, Gus Miftah melontarkan kata-kata kasar kepada seorang penjual es teh yang berjualan di tengah jemaah.

Tidak hanya itu, ia juga mendapat sorotan karena candaan yang dianggap menghina fisik seniman Yati Pesek.

Kritik terhadap Gus Miftah semakin memanas, dan petisi untuk mencopotnya dari posisi sebagai Utusan Khusus Presiden mulai bermunculan.

Di tengah suasana yang memanas ini, pernyataan Adita Irawati justru memperkeruh situasi.

Baca Juga: Gus Miftah Terus Menerus Viral: Video Dialog Kontroversial dengan Yati Pesek Tuai Kecaman Netizen

Reaksi Publik Terhadap Istilah 'Rakyat Jelata'

Istilah "rakyat jelata" yang digunakan Adita dianggap tidak sensitif dan menunjukkan kurangnya empati terhadap masyarakat. Warganet membanjiri media sosial dengan kritik, menilai bahwa seorang pejabat negara seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata, terutama dalam isu yang menyangkut rakyat kecil.

"Kenapa harus pakai istilah 'rakyat jelata'? Ini terkesan merendahkan dan tidak pantas," tulis salah satu pengguna Twitter.

Namun, ada pula yang berpendapat bahwa istilah tersebut mungkin tidak dimaksudkan untuk merendahkan, melainkan hanya bentuk kekeliruan dalam berkomunikasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Instagram @infosubang.co

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X